Murai bersenandung,
Mengapakah harus kurasa?Sepenting itukah egomu?
Kita berawal karena cinta
Biarlah cinta yang mengakhiriKamu dihadapkan pilihanAntara aku dan dia
Begitu rumitnya dunia
Hanya karena sebuah rasa cinta *)Kemudian, kucica berkata, 'Cinta itu, melibatkan rasa. Rasa itu, salah satu sistem yang turut-serta dalam sensasi. Sensasi itu, proses fisik dimana sistem sensorik merespons rangsangan dan menyediakan data bagi persepsi. Kita dapat mengalami cinta dengan penggunaan indra-perasa kita.'Namun, kita takkan membahas secara detail tentang apa itu rasa atau sensasinya, akan tetapi, kita akan membicarakan tentang kisah-manusia yang menggunakan akal-sehat dan perasaan mereka untuk menunjukkan cinta.Jadi, kisah pertama, cerita tentang seorang pemuda tangguh, Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ), dan seorang wanita cantik, bangsawan. Wanita cantik ini berusaha merayunya. Pintu telah tertutup-rapat dan akan mudah bagi Yusuf (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) takluk padanya. Apa tanggapan Yusuf (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) terhadap rayuan itu? Melemahkah tekadnya? Maukah ia mengkhianati kepercayaan yang menjadi tanggung jawabnya? Sama-sekali tidak!قَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ"Yusuf berkata, 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zhalim itu, takkan beruntung." [QS. Yusuf (12):23]Kesetiaan kepada Allah, itulah alasan terkuat memperoleh berkah dan menjauhkan-diri dari segala kejahatan. Allah berfirman,وَ لَقَدۡ ہَمَّتۡ بِہٖ ۚ وَ ہَمَّ بِہَا لَوۡ لَاۤ اَنۡ رَّاٰ بُرۡہَانَ رَبِّہٖ ؕ کَذٰلِکَ لِنَصۡرِفَ عَنۡہُ السُّوۡٓءَ وَ الۡفَحۡشَآءَ ؕ اِنَّہٗ مِنۡ عِبَادِنَا الۡمُخۡلَصِیۡنَ"Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya ia tiada melihat tanda (dari) Rabb-nya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, ia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih." [QS. Yusuf(12):24]Banyak penafsir Al-Qur'an menyebutkan, tentang sifat dari tanda yang dilihat oleh Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) pada saat ia menahan diri agar tak berbuat asusila. Ada diantara mereka berkata bahwa Jibril (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) menampakkan diri kepadanya di langit; atau bahwa Ya'qub (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) menampakkan diri kepadanya sambil menggigit ibu jarinya, atau kejadian serupa, yang jika terjadi akan menghalangi seseorang yang tersesat berbuat keburukan.Istri Al-Aziz, menuduh Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) berusaha merayunya, dan ia berkata, 'Yusuf merayuku!'وَ اسۡتَبَقَا الۡبَابَ وَ قَدَّتۡ قَمِیۡصَہٗ مِنۡ دُبُرٍ وَّ اَلۡفَیَا سَیِّدَہَا لَدَا الۡبَابِ ؕ قَالَتۡ مَا جَزَآءُ مَنۡ اَرَادَ بِاَہۡلِکَ سُوۡٓءًا اِلَّاۤ اَنۡ یُّسۡجَنَ اَوۡ عَذَابٌ اَلِیۡمٌ"Dan keduanya berlomba menuju pintu, dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak, dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Ia (perempuan itu) berkata, “Balasan apakah terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?” [QS. Yusuf(12):25]Seorang saksi dari keluarga pihak perempuan itu - yaitu, seorang penengah dari keluarganya, memberi kesaksian, menarik kesimpulan yang jelas, yang sebenarnya, perempuan itulah yang mengoyak kemeja Yusuf saat merayunya.اِنۡ کَانَ قَمِیۡصُہٗ قُدَّ مِنۡ قُبُلٍ فَصَدَقَتۡ وَ ہُوَ مِنَ الۡکٰذِبِیۡنَ“Jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan ia (Yusuf) termasuk orang yang dusta." [QS. Yusuf (12):26]Jika ini terjadi, maka itu membuktikan Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) mendekatinya dan bahwa Yusuf-lah yang memulai rayuannya,وَ اِنۡ کَانَ قَمِیۡصُہٗ قُدَّ مِنۡ دُبُرٍ فَکَذَبَتۡ وَ ہُوَ مِنَ الصّٰدِقِیۡنَ"Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan ia (Yusuf) termasuk orang yang benar." [QS. Yusuf (12):27]Perbuatan itu, berdasarkan bukti yang kuat. Inilah yang sebenarnya terjadi, karena sang wanita sangat menginginkan Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) dan Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) melepaskan-diri darinya, maka iapun mengoyak baju Yusuf dari belakang. Dengan demikian, jelaslah bagi mereka bahwa istri Al-Aziz-lah yang menggoda. Kelak, isteri Al-Aziz membuat pengakuan.قَالَتِ امۡرَاَتُ الۡعَزِیۡزِ الۡـٰٔنَ حَصۡحَصَ الۡحَقُّ ۫ اَنَا رَاوَدۡتُّہٗ عَنۡ نَّفۡسِہٖ وَ اِنَّہٗ لَمِنَ الصّٰدِقِیۡنَ"Istri Al-Aziz berkata, 'Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan sesungguhnya ia termasuk orang yang benar.'” [QS. Yusuf (12):51]Ibnu Qayyim berkata, "Bekerja dengan pembuktian, diperlukan oleh hukum, logika dan kaidah."Istri Al-Aziz, wanita kelas atas, berusaha sekuat tenaga; menggunakan segala cara yang ada dalam benaknya, termasuk rayuan dan ancaman, untuk melemahkan ketabahan dan tekad Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ). Tanpa malu-malu, dalam amarah dan kegeramannya, ia mendeklarasikan,قَالَتۡ فَذٰلِکُنَّ الَّذِیۡ لُمۡتُنَّنِیۡ فِیۡہِ ؕ وَ لَقَدۡ رَاوَدۡتُّہٗ عَنۡ نَّفۡسِہٖ فَاسۡتَعۡصَمَ ؕ وَ لَئِنۡ لَّمۡ یَفۡعَلۡ مَاۤ اٰمُرُہٗ لَیُسۡجَنَنَّ وَ لَیَکُوۡنًا مِّنَ الصّٰغِرِیۡنَ"Ia (istri Al-Aziz) berkata, 'Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencelaku karena (aku tertarik) kepadanya, dan sungguh, aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi ia menolak. Jika ia tak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya ia akan dipenjarakan, dan ia akan menjadi orang yang hina.”" [QS. Yusuf(12):32]Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ), yang tulus dan suci, berdoa kepada Allah, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya. Inilah cinta, cinta peringkat tertinggi. Yusuf memilih penjara untuk menyelamatkan dirinya dari kejatuhan moralitas. Pilihan ini dengan jelas menunjukkan kemuliaan orang beriman dan martabatnya, yang meninggikannya diatas hasrat-duniawi.قَالَ رَبِّ السِّجۡنُ اَحَبُّ اِلَیَّ مِمَّا یَدۡعُوۡنَنِیۡۤ اِلَیۡہِ ۚ وَ اِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّیۡ کَیۡدَہُنَّ اَصۡبُ اِلَیۡہِنَّ وَ اَکُنۡ مِّنَ الۡجٰہِلِیۡنَ"Yusuf berkata, 'Wahai Rabb-ku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”[QS. Yusuf(12):33]Yusuf muda (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ), salah-satu dari orang-orang pilihan Allah, teristimewa untuk mengingat kampung Akhirat, dan dari keduanya, yakni menjadi orang yang shalih dan menjadi orang pilihan, tak terpisahkan. Oleh karenanya, Yusuf (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ) memilih keduanya, karena bakti yang tulus hanya kepada-Nya; maka siapapun yang sepenuhnya setia hanya kepada Allah, Allah akan memilihnya dan menjauhkannya dari setiap kejahatan, dan melindunginya dari perilaku dosa dan amoral. Para penafsir Al-Qur'an, menyebutkan bahwa “orang-orang yang terpilih untuk mengingat kampung Akhirat” bermakna bahwa ia dipilih untuk melakukan itu saja, dalam artian, hanya Kampung Akhirat saja yang menjadi perhatian mereka, dan juga, menyebarkan pesan tentang hal itu kepada sesama.Demikianlah, kisah ini menyoroti hasil konflik antara hati-nurani orang beriman, yang takut kepada Allah, dan godaan dosa yang sangat memikat. Dari kisah ini, kita belajar bahwa cobaan dapat dilalui dan kesetiaan kepada Allah-lah yang akan selalu menang!Kisah selanjutnya, terjadi di masa pemerintahan Amirul Mu'minin, 'Umar bin Khattab (رضي الله عنه). Ada seorang wanita, suaminya pergi melaksanakan jihad di jalan Allah dan belum pulang ke rumah dalam waktu yang sangat lama. Ia merindukan suaminya, dan merasa sangat kesepian; panasnya birahi dan kobaran-gairah mulai membara di dalam dirinya. Tiada yang dapat menghentikannya untuk memuaskan keinginannya kecuali iman dan rasa takutnya kepada Allah.Suatu malam yang gelap, saat sang khalifah, 'Umar (رضي الله عنه), melewati rumahnya, tanpa sengaja, ia mendengar wanita itu membacakan syair,Malam semakin panjang, dan kali ini, kelam
Sungguh menyakitkan, karena kutak punya kekasih 'tuk bermain
Ku bersumpah demi Allah, jika bukan karena rasa-takutku akan adzab
Kukan bermukah di peraduan iniKeesokan harinya, 'Umar (رضي الله عنه) bertanya kepada putrinya, Hafsah, "Berapa lama seorang wanita bisa bersabar jika suaminya tak di rumah?" Hafsah menjawab, "Empat bulan." Lalu, 'Umar pun segera mengirim pesan kepada para panglimanya, di tengah gejolakya pertempuran, yang berisi, "Jangan jauhkan para pasukan dari keluarganya selama lebih dari empat bulan!"Meski ada godaan yang dihadapi wanita-suci dan shalihah ini, ia tetap menolak dorongan berzina, dan karena kesetiaannya kepada Allah, mampu mengalahkan hasratnya. Maka, ini jualah peringkat cinta yang tertinggi.Kesimpulannya, jika seorang pemuda mengingat Allah, baik secara terbuka maupun secara sendiri-sendiri, ia akan dapat mengalahkan seluruh bisikan dan hasutan Setan, dan akan mampu mengatasi segala dorongan-syahwat. Ia juga akan menjadi teladan yang baik layaknya para Nabi, suci bagai malaikat, dan shalih seperti para sahabat. Jika ia istiqamah mengikuti aturan ini, Allah pasti akan memfasilitasi segala sarana yang diperlukan baginya, untuk menikah. Wallahu a'lam."
Rujukan:
- 'Abdullah Nasih 'Ulwan, Islam and Love, Translated by Khalifa Ezzat Abu Zeid, Dar Al-Salam.
- Shaykh ‘Abdur-Rahman ibn Nasir as-Sa’di, Lessons Learnt from the Story of Yusuf عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ, DuSunnah Publication
*) Kutipan dari sebuah lagu berjudul "Sebuah Rasa" ciptaan Pay dan Dewiq.