Merpatih putih, diam sejenak, lalu bersenandung,Cinta, apakah itu cinta?Ia melanjutkan, “Adapun peringkat cinta yang terendah itu, lebih mengutamakan cinta keluarga dan sanak-saudara dibanding cinta kepada Allah, Rasul-Nya (ﷺ), dan berjuang di jalan Allah. Jenis ini diklasifikasikan menjadi beberapa macam.
Bertanya tanpa sengaja
Cinta, berkorban jiwa
Indah, harum, bermakna
Oh, itukah cinta?
Cinta, oh cinta suci
Janganlah kau nodai!
Mencintai berhala. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,Mencintai musuh-musuh Allah, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّتَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَنۡدَادًا يُّحِبُّوۡنَهُمۡ كَحُبِّ اللّٰهِؕ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ؕ وَلَوۡ يَرَى الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡٓا اِذۡ يَرَوۡنَ الۡعَذَابَۙ اَنَّ الۡقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيۡعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعَذَابِ"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." [QS. Al-Baqarah(2):165]Cinta yang intens terhadap syahwat. Al-Qur'an memaklumkan,یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوۡا عَدُوِّیۡ وَ عَدُوَّکُمۡ اَوۡلِیَآءَ تُلۡقُوۡنَ اِلَیۡہِمۡ بِالۡمَوَدَّۃِ وَ قَدۡ کَفَرُوۡا بِمَا جَآءَکُمۡ مِّنَ الۡحَقِّ ۚ یُخۡرِجُوۡنَ الرَّسُوۡلَ وَ اِیَّاکُمۡ اَنۡ تُؤۡمِنُوۡا بِاللّٰہِ رَبِّکُمۡ ؕ اِنۡ کُنۡتُمۡ خَرَجۡتُمۡ جِہَادًا فِیۡ سَبِیۡلِیۡ وَ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِیۡ ٭ۖ تُسِرُّوۡنَ اِلَیۡہِمۡ بِالۡمَوَدَّۃِ ٭ۖ وَ اَنَا اَعۡلَمُ بِمَاۤ اَخۡفَیۡتُمۡ وَ مَاۤ اَعۡلَنۡتُمۡ ؕ وَ مَنۡ یَّفۡعَلۡہُ مِنۡکُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ السَّبِیۡلِ"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus. [QS. Al-Mumtahanah(60):1]Lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, dan tanah-air dibanding cinta kepada Allah, Rasul-Nya (ﷺ), dan berjuang di jalan Allah. Al-Qur'an mendeklarasikan,زُیِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّہَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَ الۡبَنِیۡنَ وَ الۡقَنَاطِیۡرِ الۡمُقَنۡطَرَۃِ مِنَ الذَّہَبِ وَ الۡفِضَّۃِ وَ الۡخَیۡلِ الۡمُسَوَّمَۃِ وَ الۡاَنۡعَامِ وَ الۡحَرۡثِ ؕ ذٰلِکَ مَتَاعُ الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا ۚ وَ اللّٰہُ عِنۡدَہٗ حُسۡنُ الۡمَاٰبِ"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga"[QS.Ali-Imran(3):14]Cinta purbasangka dan tunduk pada kejahatan diri-sendiri. Al-Qur'an memaklumkan,قُلۡ اِنۡ کَانَ اٰبَآؤُکُمۡ وَ اَبۡنَآؤُکُمۡ وَ اِخۡوَانُکُمۡ وَ اَزۡوَاجُکُمۡ وَ عَشِیۡرَتُکُمۡ وَ اَمۡوَالُۨ اقۡتَرَفۡتُمُوۡہَا وَ تِجَارَۃٌ تَخۡشَوۡنَ کَسَادَہَا وَ مَسٰکِنُ تَرۡضَوۡنَہَاۤ اَحَبَّ اِلَیۡکُمۡ مِّنَ اللّٰہِ وَ رَسُوۡلِہٖ وَ جِہَادٍ فِیۡ سَبِیۡلِہٖ فَتَرَبَّصُوۡا حَتّٰی یَاۡتِیَ اللّٰہُ بِاَمۡرِہٖ ؕ وَ اللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡفٰسِقِیۡنَ"Katakanlah, 'Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.'"[QS. At-Tawbah(9):24]Cinta kepada Setan dan tunduk pada hasutannya. Al-Qur'an menyatakan,اَفَرَءَیۡتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰـہَہٗ ہَوٰىہُ وَ اَضَلَّہُ اللّٰہُ عَلٰی عِلۡمٍ وَّ خَتَمَ عَلٰی سَمۡعِہٖ وَ قَلۡبِہٖ وَ جَعَلَ عَلٰی بَصَرِہٖ غِشٰوَۃً ؕ فَمَنۡ یَّہۡدِیۡہِ مِنۡۢ بَعۡدِ اللّٰہِ ؕ اَفَلَا تَذَکَّرُوۡنَ"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa-nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya?
Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tak mengambil pelajaran?" [QS. Al-Jāthiyah(45):23]Sesungguhnya, mukmin sejati takkan mau tunduk pada cinta berhala, cinta kekufuran, cinta setan, cinta syahwat, cinta prasangka, namun ia seyogyanya tunduk kepada Sang Pencipta dan Pemelihara, Allah Ta'ala, Rasul-Nya (ﷺ), dan sesama orang-orang mukmin. Allah Ta'ala berfirman,أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai Bani Adam supaya kamu tak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu, musuh yang nyata bagi kamu"وَأَنْ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ"dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus"وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ"Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tak memikirkan?"
[QS. Ya-Sin(36):60-62]Wahai saudara-saudariku, Islam mengakui cinta, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan, yang diciptakan untuk tujuan, yang hanya Allah Yang tahu. Fenomena cinta yang ditanamkan pada manusia, mengandung tujuan penting. Tak ada yang bisa memahaminya kecuali mereka yang berpikiran-sehat dan berilmu yang mendalam. Maksud atau tujuannya, sebagai berikut.یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا مَنۡ یَّرۡتَدَّ مِنۡکُمۡ عَنۡ دِیۡنِہٖ فَسَوۡفَ یَاۡتِی اللّٰہُ بِقَوۡمٍ یُّحِبُّہُمۡ وَ یُحِبُّوۡنَہٗۤ ۙ اَذِلَّۃٍ عَلَی الۡمُؤۡمِنِیۡنَ اَعِزَّۃٍ عَلَی الۡکٰفِرِیۡنَ ۫ یُجَاہِدُوۡنَ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَ لَا یَخَافُوۡنَ لَوۡمَۃَ لَآئِمٍ ؕ ذٰلِکَ فَضۡلُ اللّٰہِ یُؤۡتِیۡہِ مَنۡ یَّشَآءُ ؕ وَ اللّٰہُ وَاسِعٌ عَلِیۡمٌ"Wahai orang-orang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)."وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ"Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang."
[QS. Al-Ma'idah(5):54-56]
Cinta itu, ujian yang sulit dan pahit bagi perilaku manusia. Ujian ini terwakili dalam jenis cinta yang dipilihnya. Akankah cintanya suci atau ternoda? Berimbang, atau berlebihankah ia? Disiplin, atau menyimpangkah ia? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terjawab setelah ia melewati ujian itu!
Cinta itu, salah satu pendorong terpenting di balik penuhnya dunia, pendoromg untuk mengembangkan peradaban, dan suatu disiplin untuk urusan kehidupan. Cinta juga mendorong umat manusia agar mewujudkan tujuan mereka, yakni membangun peradaban dan memuliakan Allah. Jadi, dapat dikatakan bahwa tanpa cinta, takkan ada aktivitas, kreativitas, modernisasi, atau perpindahan penduduk.
Cintalah faktor utama dalam reproduksi umat manusia, berkenalan dengan orang lain, memanfaatkan budaya lain, dan mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kosmos, kehidupan dan manusia. Cinta memperkuat ikatan keluarga, menyatukan masyarakat, membangun pertalian di antara masyarakat, keamanan, stabilitas, perdamaian di antara bangsa-bangsa, serta kasih-sayang dan belas-kasihan di seluruh dunia. Cinta manusia yang didasarkan pada cinta Ilahi, membuat keajaiban, memunculkan bangunan kemuliaan dan martabat, dan mendirikan negara besar, seperti yang diwujudkan oleh para pendahulu kita yang shalih, yang mengembangkan masyarakat terbaik yang dikenal dalam sejarah dunia.
Orang mukmin sejati itu, orang yang lebih menyukai cinta kepada Allah di atas segala kepentingan duniawi, agar dapat membangun masyarakat Islam dan menebarkan Islam, yang merupakan satu-satunya tujuan. Ali bin Abi Thalib (رضي الله عنه) menganjurkan dan menasihati rekan dan sahabat-sahabatnya dengan mengatakan,Beramal-shalihlah dan maafkanlah orang lain, karena engkau akan menuai hasil dari perbuatanmu.Berimbanglah saat membenci, karena engkau takkan tahu kapan masanya mencintai.
Berimbanglah saat mencintai, karena engkau takkan tahu kapan masanya berdamai dan bertikai.
Rujukan:
- 'Abdullah Nasih 'Ulwan, Islam and Love, Translated by Khalifa Ezzat Abu Zeid, Dar Al-Salam.
- 'Abdullah Nasih 'Ulwan, Islam and Love, Translated by Khalifa Ezzat Abu Zeid, Dar Al-Salam.