"Setiap hari dalam hidup kita, terdapat peluang menjalani pengalaman baru,” berkata Rembulan di saat muncul, usai mengucapkan Basmalah dan menyapa dengan Salam."Walau tak terduga, kadang tak tertahankan, dan membuat kita frustasi, entitas semacam ini, adalah misteri yang membawa binar dan buram yang setara. Setiap misteri ini, menuntut perhatian. Masing-masing merupakan kesadaran baru. Masing-masing merupakan wujud yang baru.Maulana Jalaluddin Rumi menuangkannya ke dalam sebuah syair,Menjadi makhluk manusia itu, laksana sebuah pasanggrahanSetiap pagi, ada tamu yang bertandangKenikmatan, dukacita, kecendalaan,ada sedikit kesadaran yang datang,sebagai tamu yang tak diundang.Sambut dan hiburlah semua!Kendati mereka semua, kelimun nestapa,yang dengan beringas, melibas rumahmu,mengosongkan perabotannya, namun,perlakukanlah setiap tamu, dengan hormat.Ia boleh jadi, membersihkan rumahmudengan sukacita yang segar.Benak yang suram, penghinaan, dendam,temui mereka seraya tertawadan persilahkan mereka masuk.Berterimakasihlah terhadap siapapun yang bersambang,lantaran masing-masing di utus,sebagai petunjuk dari kejauhan sana.Tiliklah selalu keadaan batinmubersama sang majikan qalbumu.Tembaga takkan mengenal tembaga,hingga ia berubah jadi emas.Kecintaanmu takkan mengenal keluhuran-budisampai ia tahu, ketakberdayaannya."Ingatlah akar terdalam dari keberadaanmu, kehadirat Rabbmu. Serahkan dirimu kepada Dia Pemilik napas dan momen-momenmu. Ada satu hal di dunia ini yang tak boleh engkau lupakan. Jika engkau lupa yang lain dan bukan yang ini, tak perlu khawatir, namun jika engkau ingat yang lain dan melupakan yang ini, maka engkau takkan melakukan apa-apa dalam hidupmu. Laksana seorang raja yang telah mengutusmu ke sebuah negeri guna menunaikan suatu tugas, dan engkau melaksanakan ratusan layanan lainnya, namun bukan tugas sesungguhnya, yang untuk apa ia mengutusmu. Maka, manusia datang ke dunia ini, untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Pekerjaan itulah tujuannya, dan setiap pekerjaan itu, spesifik bagi masing-masing orang. Janganlah menyia-nyiakan dan melupakan martabat dan tujuanmu itu.""Selamat Idul Fitri saudara-saudariku! Semoga engkau beroleh Idul Fitri yang bahagia dan damai, yang dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Semoga Allah memberkahi hidupmu dengan sukacita dan kemakmuran. Semoga cinta Allah menyinarimu dan orang yang engkau cintai di hari istimewa ini. Taqabbalallaahu minna wa minkum taqabbal yaa Kariim, wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘aamin wa antum bi khair."Saatnya sang candra berganti, Rembulan undur-diri dan bersenandung,Mencari rezeki, mencari ilmuMengukur jalanan seharianBegitu terdengar suara adzanKembali tersungkur hambaAda sajadah panjang terbentangHamba tunduk dan ruku'Hamba sujud tak lepas kening hambaMengingat Dikau sepenuhnya *)
Kutipan & Rujukan:
- Coleman Barks, Rumi: The Book of Love, Harper Collins
*) "Sajadah Panjang" karya Taufiq Ismail & Djaka Purnama H.k