Sabtu, 01 April 2023

Taqwa : Manfaatnya di Dunia dan Akhirat (2)

"Pada misi pertamanya ke luar angkasa, seorang astronot, bekerjasama dengan orangutan. Mereka masing-masing dibekali sebuah amplop dengan instruksi yang harus diikuti, begitu mereka sampai di luar angkasa.
Usai lepas landas, seketika sang orangutan membuka amplopnya, membaca pesannya, dan mulai menekan tombol dan menjentikkan sakelar, dan bahkan beranjak melompat-lompat. Sang astronot terkejut, ia berusaha mengingatkan sang orangutan, tapi bukannya nurut, ia malahan berkata, 'Siyapa ellu? Kita kan kagak boleh ngebocorin rahasia masing-masing?'
Karenanya, sang astronot kepo hendak membaca pesannya, maka iapun merobek amplopnya. Di kertasnya, tertulis tiga kata, 'Kasih makan orangutannya.'"

Rembulan lanjut dengan, “Berikut ini, menurut Syaikh Utsaimin, ada beberapa manfaat nyata, yang merupakan hasil dari Taqwa kepada Allah, di dunia ini.

Pertama, sesungguhnya Taqwa menjadikan urusan umum umat manusia, menjadi mudah.
Allah berfirman,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا
'... Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.' [QS. At-Talaq (65):4]
Dan Allah berfirman,
فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ
'Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa. Serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga), Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).' [QS. Al-Lail (92):5-7]
Kedua, Taqwa melindungi manusia dari bahaya setan.
Allah berfirman,
اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ
'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, jika mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat (kepada Allah). Maka, seketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).' [QS. Al-A’raf (7):201]
Ketiga, sesungguhnya ketaqwaan juga menjadi sebab dibukanya nikmat dari langit dan bumi bagi mereka.
Allah berfirman,
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ
'Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi ....' [QS. Al-A’raf (7):96]
Keempat, Taqwa, menyebabkan hamba Allah mampu membedakan yang haq [benar] dan yang batil [palsu; tidak benar], serta dapat mengenali masing-masing haq dan kebatilan itu.
Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا
'Duhai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu sebuah Furqan (kriteria yang digunakan untuk menilai antara yang haq dan batil. Diartikan pula sebagai 'jalan keluar' dari kesulitan) ....' [QS. Al-Anfal (8):29]
Kelima, jika seorang mukmin dalam kesulitan, lalu bertaqwa dengan sungguh-sungguh, akan memungkinkannya keluar dari kesulitan itu, dan memperoleh rizki dan kemudahan dari Allah, yang tak pernah dibayangkannya.
Allah berfirman,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ يَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ
'... Siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. ....' [QS. at-Talaq (65):2-3]
Keenam, sesungguhnya Taqwa itu, Dien. Karena sesungguhnya penjaga Dien (agama) Allah itu, orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya.
Allah berfirman,
اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ
'... Orang yang berhak menjadi pengurusnya hanyalah orang-orang yang Muttaqun [secara harfiah: 'mereka yang bertaqwa,' yaitu yang punya keshalihan, kebenaran, takut dan cinta kepada Allah, dan yang sangat berhati-hati menghindari ketidakridhaan-Nya.] ....' [QS. al-Anfal (8):34]
Ketujuh, Taqwa menjadikan seorang mukmin tak gentar terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh orang-orang kafir atau oleh makar mereka.
Allah berfirman,
وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ ࣖ
'... Jika kamu bersabar dan bertaqwa, tidaklah tipu daya mereka akan menyusahkanmu sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala yang mereka kerjakan.' [QS. Ali-'Imran (3):120]
Kedelapan, juga merupakan latarbelakang mengapa, Allah mengirimkan pertolongan dari langit pada saat kesulitan, dan menghadapi musuh-musuh Allah.
Allah berfirman,
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ بَلٰٓى ۙاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْنَ وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى لَكُمْ وَلِتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُكُمْ بِهٖ ۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِۙ
'Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah [Perang Badar terjadi ketika umat Islam jumlahnya sedikit dan perlengkapan perangnya kurang]. Oleh karena itu, bertaqwalah kepada Allah agar kamu bersyukur. (Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) mengatakan kepada orang-orang mukmin, 'Tak cukupkah bagimu bahwa Rabbmu membantumu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?' 'Ya (cukup).' Jika kamu bersabar dan bertaqwa, lalu mereka datang menyerangmu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Allah tak menjadikannya (pertolongan itu) kecuali semata sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)-mu dan agar hatimu tenang karenanya. Tiada kemenangan selain dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.' [QS. Ali-'Imran (3):123-126]
Kesembilan, Taqwa menyebabkan tiadanya permusuhan atau dendam di antara para hamba Allah.
Allah berfirman,
وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
'... Tolong-menolonglah kamu dalam al-birr dan at-taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.' [QS. Al-Ma'idah (5):2]
Birr merupakan kesempurnaan, keutamaan, dan kebaikan yang ada di dalam sesuatu. Ia mengikuti dari akar dan turunan dari kata dalam bahasa Arab. Terkait dengannya, ialah burr (gandum), yang melebihi biji-bijian lainnya dalam hal manfaat dan kebaikan. Juga, orang baik digambarkan sebagai barr (memenuhi janjinya). Allah menggambarkan malaikat sebagai Bararah (bajik dan adil) dan penghuni surga sebagai abrar (shalih). Birr, kemudian terdiri dari segala jenis kebaikan dan kesempurnaan yang diharapkan pada manusia. Antonimnya, itsm (dosa). An-Nuwas bin Si'man, radhiyallahu 'anhu, meriwayatkan bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda,
الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
Al-birr itu, husnul khuluq (akhlak yang baik). Sedangkan al-itsm itu, apa yang menggelisahkan dalam dadamu. Engkau tak suka jika hal itu nampak di hadapan orang lain.' [HR Muslim]
Taqwa, di sisi lain, merupakan sarana dan jalan menuju birr. Akar kata dalam bahasa Arab artinya perlindungan. Bila seseorang mempraktikkannya, bermakna ia melindungi dirinya dari api-neraka. Dengan demikian hubungan, birr dan taqwa mirip dengan kesehatan (yang merupakan tujuan) dan merawat tubuh (yang merupakan sarana).

Kesepuluh, sesungguhnya Taqwa, menyebabkan seorang mukmin memuliakan simbol-simbol Allah (tempat-tempat suci).
Allah berfirman,
'ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
'Demikianlah (perintah Allah). Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah [segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadah haji dan tempat-tempat mengerjakannya] sesungguhnya hal itu termasuk dalam ketaqwaan qalbu.' [QS. al-Hajj (22):32]
Kesebelas, Taqwa merupakan pula sarana yang digunakan seorang mukmin melakukan perbuatan baik, dan menyebabkan mereka diterima oleh Allah. Demikian juga merupakan pengampunan dosa.
Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
'Duhai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, ia menang dengan kemenangan yang besar.
' [QS. al-Ahzab (33):70-71]
Keduabelas, sesungguhnya ketaqwaan menyebabkan seorang mukmin merendahkan suaranya di hadapan Rasulullah (ﷺ), baik itu semasa hidup beliau (ﷺ) atau setelah wafat beliau (ﷺ).
اِنَّ الَّذِيْنَ يَغُضُّوْنَ اَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ امْتَحَنَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْ لِلتَّقْوٰىۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ عَظِيْمٌ
'Sesungguhnya, orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah agar bertaqwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.' [QS. al-Hujurat (49):3]
Para ulama mengatakan: Tak disukai meninggikan suara di hadapan makam Rasulullah (ﷺ), sebagaimana tak disukai meninggikan suara di hadapan beliau (ﷺ) ketika beliau (ﷺ) masih hidup. Maka sebagaimana beliau (ﷺ) dihormati di saat beliau (ﷺ) masih hidup, beliau (ﷺ) hendaknya dihormati ketika berada di dalam kuburnya.

Ketigabelas, sesungguhnya Taqwa menyebabkan seorang mukmin meraih Cinta Allah, dan cinta yang Allah limpahkan kepada orang mukmin ini, untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِي بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَىْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ، يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ
'Siapa saja yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunah sampai Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya, yang ia gunakan mendengar, menjadi penglihatannya, yang ia gunakan melihat, menjadi tangannya, yang digunakan memegang, dan menjadi kakinya, yang digunakan untuk berjalan. Apabila ia meminta-Ku, benar-benar akan Aku beri. Apabila ia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya benar-benar Aku lindungi dia. Aku tak pernah ragu terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti keraguan-Ku terhadap nyawa seorang mukmin. Ia tak menyukai kematian dan Aku tak menyukai hal yang menyusahkannya.' [Hadits Qudsi diriwayatkan oleh Al-Bukhari]
Keempatbelas, Taqwa menyebabkan seorang mukmin memperoleh ilmu, dan itulah kunci ilmu.
Allah berfirman,
وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
'... Dan bertaqwalah kepada Allah. Dan Allah mengajarimu. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.' [QS. Al-Baqarah (2):282]
Kelima belas, Taqwa menyebabkan seorang mukmin menjadi kuat. Orang yang bertaqwa akan dilindungi dari ketersimpangan, dan ketersesatan dari jalan yang benar, setelah Allah memberikan hidayah kepadanya.
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
'Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertaqwa.' [QS. Al-An'am (6):153]
Keenambelas, sesungguhnya Taqwa menyebabkan seorang mukmin memperoleh Rahmat Allah dan Rahmat itu bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Allah berfirman,
وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ
'... dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertaqwa dan menunaikan zakat serta bagi orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami.' [QS. Al-An'am (6):153]
Ketujuhbelas, Taqwa menyebabkan orang beriman mencapai kebersamaan Allah, dan ini ada dua jenis: Yang pertama, yang umum bagi seluruh hamba-Nya, dimana Allah menyertai mereka dengan Pendengaran, Penglihatan dan Pengetahuan-Nya karena sesungguhnya, Allah, Yang Maha Tinggi itu, Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui segala keadaan hamba-Nya.
Allah berfirman,
وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ
'... dan Dia bersamamu dimana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.' [QS. Al-Hadid (57):4]
Adapun jenis kedua, Jenis pendampingan khusus yang mencakup pertolongan, dukungan, dan bantuan Allah. Dia, Subhanahu wa Ta'ala, berfirman,
نَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ
'Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan yang berbuat kebaikan.' [QS. An-Nahl (16):128]
Kedelapanbelas, sesungguhnya mereka akan mendapatkan hasil yang baik pada hari kiamat karena ketaqwaan mereka kepada Allah.
Allah berfirman,
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
'... dan kesudahan (yang baik di dunia dan akhirat) adalah bagi orang yang bertaqwa.' [QS. Taha (20}:132]
Kesembilanbelas, sesungguhnya Taqwa itu menyebabkan orang beriman mendapat berita gembira dalam kehidupan ini, baik dengan mimpi yang benar atau dengan cinta dan pujian, yang disampaikan orang lain untuknya.
Allah berfirman,
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَۗ لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ لَا تَبْدِيْلَ لِكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۗ
'Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih. (Merekalah) orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tiada perubahan bagi kalimat-kalimat (ketetapan dan janji) Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.' [QS. Yunus (10):62-64]
Keduapuluh, Taqwa mencegah seorang wanita mendesah yang dibuat-buat, sehingga menghalangi seorang lelaki berpenyakit di dalam qalbunya (yakni hasrat jahat berzinah).
Allah berfirman,
يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ
'Duhai istri-istri Nabi, kamu tidaklah seperti perempuan-perempuan yang lain jika kamu bertaqwa. Maka, janganlah kamu merendahkan suara (dengan lemah lembut yang dibuat-buat) sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam qalbunya dan ucapkanlah perkataan yang baik.' [QS. Al-Ahzab (33):32]
Keduapuluh satu, sesungguhnya, Taqwa mencegah ketidakadilan dalam hal harta-kekayaan (misalnya surat waris, surat wasiat, dll.)
Allah berfirman,
كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا ۖ ۨالْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِۚ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ ۗ
'Diwajibkan kepadamu, apabila seseorang di antara kamu didatangi (tanda-tanda) maut sedang ia meninggalkan kebaikan (harta yang banyak), berwasiat kepada kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang patut (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa [Menurut mayoritas ulama, ayat ini dinasakh atau dibatalkan dengan ayat waris (QS. An-Nisa (4):11-12) dan hadits “lā waṣiyyata li wāriṡin” (Tiada wasiat bagi ahli waris)]. [QS. Al-Baqarah (2):180]
Keduapuluh dua, Taqwa menyebabkan orang beriman memberikan hak nafkah mut'ah [pemberian dari mantan suami kepada mantan istrinya yang dijatuhi talak baik berupa uang atau benda lainnya] dan nafkah iddah [nafkah yang wajib diberikan kepada istri yang ditalak. Nafkah ini berlangsung selama 3-12 bulan bergantung kondisi haid istri yang diceraikan] yang telah ditentukan kepada wanita yang diceraikan.
Allah berfirman,
وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِۗ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ
'Bagi istri-istri yang diceraikan terdapat hak mut‘ah dengan cara yang patut. Demikian inilah ketentuan bagi orang-orang yang bertaqwa.' [QS. Al-Baqarah (2):180]
Keduapuluh tiga, sesungguhnya Taqwa menyebabkan seorang mukmin tak kehilangan pahala yang diperolehnya, baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman - setelah Dia menganugerahkan berkah-Nya kepada Yusuf, 'alaihissalam, dengan menyatukannya dengan keluarganya,
اِنَّهٗ مَنْ يَّتَّقِ وَيَصْبِرْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
'... sesungguhnya Allah tak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang muhsin.' [QS. Yusuf (12):90]
Keduapuluh empat, sesungguhnya Taqwa menyebabkan seorang mukmin memperoleh petunjuk.
Allah berfirman,
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
'Merekalah yang mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.' [QS. Al-Baqarah (2):5]
Sesi berikutnya, akan kita lihat manfaat Taqwa di Akhirat, Biidznillah."
[Sesi 3]
[Sesi 1]