Selasa, 27 Agustus 2019

Para Pemuja Api

Sang elang berkata, "Iblis telah memperdaya sebagian manusia agar menyembah api. Ia meyakinkan mereka bahwa api itu, esensi dari segala sesuatu, dan bahwa tanpanya, dunia takkan ada. Penyembahan matahari, juga berasal dari pandangan yang sama. At-Tabari berkata, 'Ketika Qabil membunuh Habil, ia pergi ke Yaman, melarikan diri dari ayah mereka. Iblis mendatanginya dan berkata, 'Api melahap persembahan qurban Habil dan diterima Allah karena Habil sering memuja dan menyembah api. Engkau seharusnya mendirikan rumah untuk penyembahan api. Ia yang pertama membangun rumah seperti itu, dan yang pertama menyembah api.'
Al-Jahiz berkata, 'Zaradusht, yang juga dikenal sebagai Zarathustra atau Zoroaster, Zoroastroanisme pertama, pulang dari Balkh, dan menyatakan bahwa ia telah menerima wahyu saat ia berada di gunung Ceylon. Ia menyampaikan kepada mereka yang tinggal di daerah dingin bahwa adzab bagi mereka, dapat berupa meningkatnya hawa-dingin. Ia menyatakan bahwa ia hanya diutus bagi orang-orang yang tinggal di gunung. Ia membolehkan para pengikutnya menggunakan air seni untuk berwudhu, berzinah dengan ibu mereka, memuliakan api, serta hal-hal yang tak beradab lainnya Ia berkata, 'Allah sendirian untuk waktu yang lama. Dia merenungkan tentang kesepian-Nya, sehingga lblis dihasilkan dari perenungan ini. Allah kemudian ingin membunuh lblis tetapi lblis membela diri. Ketika Allah melihatnya, Dia memutuskan memberinya kesempatan untuk masa sebentar saja.'

Para pemuja api membangun banyak kuil. Yang pertama mendesain kuil adalah Afridon. Ia mendirikan sebuah kuil di Tus dan yang lainnya di Bukhara. Bahman membangun satu di Sijjistan. Zaradusht merencanakan agar para pengikutnya percaya bahwa api turun dari surga untuk memakan sesuatu yang mereka korbankan. Ia meletakkan seekor hewan yang akan dikorbankan di dalam rumah dimana ada cermin besar. Ia mengelilingi hewan itu dengan kayu bakar dan menuangkan belerang di atasnya, Ia membuat celah di dinding agar sinar matahari bisa masuk, dipantulkan oleh cermin menuju kayu bakar. Ketika api mulai menyala, Zaradusht memerintahkan para pengikut-nya agar tak mematikannya.
Yahya bin Bisyr al-Nahawandi berkata, 'Raja Zoroastronian pertama adalah Komorth, kemudian bermunculan banyak orang yang mengaku sebagai Nabi termasuk Zaradusht, ia orang yang paling dikenal di antara mereka.
Mereka menyatakan bahwa tuhan adalah sebuah makhluk spiritual yang muncul tiba-tiba, dan dengan kemunculannya itu, diikuti pula dengan munculnya makhluk spiritual suci lainnya. Ketika hal ini terjadi, tuhan berpikir, 'Tak ada yang bisa menciptakan makhluk ini.' Dari pemikiran ini, berkembanglah kegelapan karena mensyaratkan penolakan kemampuan orang lain. Maka kegelapan ini mulai berperang melawan tuhan.
Zaradusht mewajibkan penyembahan api, serta berdoa kepada matahari karena matahari adalah pemilik dunia, seperti yang mereka pahami, matahari adalah pembawa siang, pengganti malam, yang menghidupkan tanaman dan hewan, dan pembangkit panas.

Mereka tak pernah menguburkan jenazah ke dalam perut Bumi, karena menganggap segala makhluk hidup tumbuh darinya. Mereka juga tak pernah menggunakan air untuk mandi karena memuliakannya, sebagai sumber dari segala kehidupan. Mereka menggunakan urin sapi dan tak pernah meludahinya.
Mereka melarang membunuh atau menyembelih hewan, dan mereka biasa mencuci muka dengan air urin sapi untuk mendapatkan berkah. Selain itu, mereka menganggap diperbolehkan bagi seorang lelaki berzinah dengan ibunya dengan alasan bahwa seorang anak laki-laki paling layak memenuhi dorongan seksual ibunya. Dan setiap kali seorang lelaki meninggal, putranya mengambil alih jandanya. Mereka juga membolehkan seorang lelaki menikahi seratus atau seribu wanita. Dan ketika seorang wanita berwudhu saat masa haidhnya, ia harus pergi ke kuil, membayar satu dinar kepada penjaga api, yang akan membawanya dan memandikannya dengan jari telunjuknya.
Mazdak menyebarkan perilaku buruk ini selama masa pemerintah Qubath. Ia membolehkan seorang wanita berzinah dengan siapapun yang mereka kehendaki, dan Mazdak pernah berzinah dengan istri-istri Qubath untuk mencontohkannya kepada masyarakat. Ia juga membolehkan orang memakan daging hewan mati. Ketika Anusyarwan berkuasa, ia menghapus Mazdakisme.

Zoroastroanisme meyakini bahwa dasar Bumi tak berbatas, bahwa langit dibangun dari sayap setan, bahwa guntur adalah suara yang dibuat oleh alat yang terperangkap di belahan bumi atas. Para ahli mengatakan bahwa Zoroastrianisme dulu memiliki kitab suci, namun kitab-kitab ini hilang karena apa yang telah mereka perkenalkan ke dalam agama mereka.
Tipu-daya Iblis yang paling konyol kepada para Zoroastorian adalah meyakinkan mereka bahwa seorang yang berbuat baik, takkan pernah berbuat kejahatan, jadi, hal ini membuat mereka percaya bahwa ada dua tuhan, satu tuhan yang bercahaya bijak, yang hanya berbuat baik, dan yang lain, setan kegelapan dan hanya melakukan kejahatan. Ada diantara mereka yang percaya bahwa Sang Pencipta itu, sudah sangat renta dan hanya berbuat baik, dan bahwa iblis masih muda, dan hanya melakukan perbuatan jahat.
Al-Nubakhti mengatakan bahwa ada Zoroastrian yang mengklaim bahwa Sang Pencipta pernah meragukan sesuatu, sehingga iblis dihasilkan dari keraguan ini. Yang lain mengklaim bahwa Tuhan dan iblis adalah makhluk kuno (pra-abadi) dengan ruang besar di antara mereka berdua. Dan bahwa dunia ini sangat suci hingga Iblis menembus langit bersama dengan tentaranya dan bahwa Tuhan melarikan diri dari mereka dengan para malaikat-Nya dan bertarung dengan mereka selama tiga ribu tahun. Ini hanyalah beberapa dari banyak halusinasi mereka yang tak perlu kuta diskusikan, hanya membuang waktu.
Yang aneh, mereka menegaskan bahwa Sang Pencipta itu, baik dan suci, namun menyatakan bahwa Dia penya pemikiran yang mengerikan!
Iblis memperdaya para Brahmana, sebagian orang-orang India dan lainnya, agar menolak kenabian dan menghalangi jalan mereka kepada Allah. Orang-orang India berbeda pendapat. Ada dari mereka yang sekuler, yang lain, dualis, yang lain mengikuti Brahmana dan yang lain hanya percaya pada risalah Nabi Adam dan Ibrahim, alaihimassalam.
Abu Muhammad al-Nubakhti menyatakan dalam bukunya 'Opini dan Pengkultusan' bahwa ada Brahmana India yang meyakini adanya Pencipta, rasul, surga dan neraka. Dan mereka percaya bahwa nabi mereka adalah malaikat yang datang kepada mereka dalam bentuk manusia tanpa kitab suci. Ia memiliki empat tangan dan dua belas kepala: kepala manusia, kepala singa, kepala kuda, kepala gajah, kepala babi dan sebagainya. Mereka menyatakan bahwa ia memerintahkan mereka agar memuliakan api dan melarang mereka membunuhnya dan makan dari binatang apapun yang tak disembelih atas nama api. Ia juga melarang mereka berbohong dan minum minuman keras. Namun, ia membolehkan mereka berzina, dan memerintahkan mereka agar menyembah sapi. Siapapun yang meninggalkan agamanya dan kemudian kembali ke sana, kepalanya, janggutnya, alis dan bulu matanya dicukur, dan harus membungkuk dihadapan sapi.

lblis telah menjebak beberapa Brahmana India agar membakar diri mereka sendiri sebagai bentuk mendekatkan diri kepada tuhan. Apa yang mereka lakukan, mereka menggali parit, dan masyarakat berkumpul di sekitarnya. Kemudian orang yang akan membakar dirinya, datang memakai parfum. Mereka memukul gendang dengan melantunkan "kabar gembira bagi jiwa yang telah melekat pada surga." Ia menjawab, "Semoga pengorbanan ini diterima dan semoga upahku adalah surga." Lalu ia duduk di dalam parit yang terbakar. Setelah itu, jika ia berusaha melarikan diri, orang-orang akan menghalanginya sampai ia kembali ke api itu lagi.
Ada juga diantara mereka yang menyembah air, mengklaim bahwa air itu, sumber kehidupan. Mereka bersujud ke air. Dan ada diantara dari mereka yang melompat ke api lalu masuk ke air. Mereka terus melakukannya sampai mereka mati. Ada diantara mereka mati kelaparan dan kehausan. Pertama-tama, mereka kelemahan, kemudian kehilangan kemampuan berbicara, kemudian kehilangan akal sehat mereka, dan mati. Yang lain berkeliaran sampai mereka mati, yang lain menenggelamkan diri, dan yang lain lagi tak mau berhubungan-intim dengan wanita, dan hanya menutupi bagian pribadi mereka.
Yang aneh, orang-orang ini dianggap sebagai sumber kebijaksanaan. Mahasuci Dia Yang membutakan hati mereka hingga Iblis dapat menguasai mereka dengan cara ini.

Iblis juga menipu manusia agar menyembah bulan, ia juga menjerat yang lain agar menyembah bintang-bintang. Ibnu Qutaibah berkata, 'Selama masa Jahiliyah, ada orang yang menyembah Sirus (Syi'ra). Mereka terpesona olehnya. Yang pertama menyembahnya, yang keluar dari suku Quraisy adalah Abu Kabsyah. Ketika Rasulullah (ﷺ) mengajaknya menyembah Allah dan meninggalkan berhala, mereka menyebutnya: putra Abu Kabsyah. Artinya keduanya sama-sama menentang orang Quraisy. Ada dua nama bintang, satu yang terletak di rasi Canis Major, yang lain di rasi Canis Minor, yang saling berhadapan; di antara keduanya adalah Galaxy. Canis Minor milik lengan yang terentang di konstelasi Singa, sedangkan Canis Mayor adalah Gemini.

Abu Muhammad Al-Nubakhti mengatakan bahwa ada orang yang mempercayai bahwa benda langit itu, pra-abadi tanpa pencipta. Yang lain mengklaim Saturnus sebagai satu-satunya planet pra-abadi. Mereka mengklaim bahwa benda-benda langit tidak memiliki panas, dingin, rapuh atau kelembutan, dan bahwa mereka tak berat maupun ringan. Yang lain mengklaim bahwa planet terbuat dari awan yang dinyalakan pada malam hari dan berubah pada siang hari. Mereka mengklaim bahwa bulan terbuat dari api dan udara.
Ada yang menyatakan bahwa planet terbuat dari air, angin dan api, dan bahwa mereka adalah bola yang bergerak dari Timur ke Barat dan Barat ke Timur. Mereka menyatakan bahwa Saturnus menyelesaikan siklus mengelilingi matahari dalam waktu sekitar tiga puluh tahun, Yupiter dalam dua belas tahun, Mars selama dua tahun, serta Matahari, Venus dan Merkurius dalam satu tahun. Bulan menyelesaikan siklusnya dalam tiga puluh hari.
Ada yang menyatakan bahwa ada tujuh planet: yang terdekat dengan kita, yakni bulan, kemudian Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Planet lainnya bersifat stasioner.

Praktisi Astronomi memperkirakan ukuran planet. Yang terbesar adalah matahari, seratus enam puluh enam kali ukuran Bumi. Planet-planet stasioner masing-masing berukuran sembilan puluh empat kali ukuran Bumi. Yupiter delapan puluh dua kali ukuran Bumi dan Mars, satu setengah kali ukuran Bumi.
Ada yang menyatakan bahwa ada kehidupan di masing-masing planet. Dan bintang-bintang itu hidup dan aktif. Ada bintang yang melakukan perbuatan baik dan jahat sesuai dengan sifat keberuntungan atau kemalangan mereka, dan mereka mempengaruhi kehidupan manusia.

Iblis telah memperdaya diantara manusia agar mempercayai adanya reinkarnasi jiwa, dan bahwa jiwa orang yang berbuat baik meninggalkan tubuh mereka pada saat kematian, lalu merasuki tubuh orang baik lagi. Sementara jiwa-jiwa pelaku kejahatan keluar dari tubuh mereka untuk merasuk kembali ke tubuh jahat. Keyakinan ini menjadi lazim selama masa Fir'aun.
Abu'l-Qasim al-Balkhi menyatakan bahwa ketika ada orang yang melihat anak-anak dan hewan mengalami rasa sakit atau menderita, mereka akan menyimpulkan bahwa rasa sakit akibat malapetaka ini pastilah karena dosa yang dilakukan pada kehidupan sebelumnya.
Abu Bakar Ibnu al-Pallas berkata, 'Aku pernah mengunjungi seseorang yang dulunya penganut Syi'ah, ia kemudian menjadi penganut yang percaya pada reinkarnasi. Ia mengelus-elus seekor kucing hitam di antara kedua mata kucing itu. Kucing itu meneteskan air mata dan lelaki itu membelainya sambil menangis. Aku bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu menangis?' Ia menjawab, "Kucing ini menangis setiap kali aku mengelusnya." Ini pasti ibuku yang menangis karena sedih ketika ia melihatku. Lalu ia mulai berbicara pada kecing itu seolah ia mengerti apa yang ia katakan. Kucing itu terus saja mengeong, maka aku bertanya kepadanya, "Mengertikah kucing itu pada apa yang kamu katakan padanya?" Ia menjawab, "Ya." Aku merespon, 'Mengertikah kamu pada apa yang diucapkannya?' Ia berkata, 'Tidak.' Maka aku berkata, 'Kalau begitu, kamulah yang bereinkarnasi, dan kucing itu manusia.'

Iblis memperdaya manusia yang lain agar menyembah malaikat dan menyatakan mereka sebagai putri-putri Allah. Maha Tinggi Allah!. Yang lain tertipu menyembah kuda dan sapi. As-Samiri adalah orang yang menyembah seekor anak sapi. Itulah mengapa ia membuat patung anak sapi. Dari beberapa penafsir Al-Qur'an, memberitahu kita bahwa Firaun itu, penyembah uang.
Di antara semua ini, tiada yang menggunakan kecerdasannya atau menggunakan akalnya untuk merenungkan apa yang ia lakukan. Kita memohon kepada Allah semoga menyelamatkan kita di dunia ini dan di Akhirat kelak. Wallahu a'lam.
Bersambung ke
[Orang Shabi'in]