"Suatu waktu," Rembulan membuka lembaran-kertasnya, usai menyampaikan Basmalah dan Salam. "Ada Setan yang bermalam di sebuah penginapan, dimana tak seorangpun mengenalnya, lantaran pemberadaban mereka, telah terabaikan. Ia disembah dalam sesat, dan untuk sementara, menguasai mereka sepenuhnya. Akhirnya, Pengurus penginapan mengawasi sang Setan, dan membawanya ke alam nyata.Sang Pengurus penginapan memegang pucuk seutas tali. 'Sekarang, ku akan menghajarmu,' kata sang Pengurus penginapan. 'Engkau tak berhak jutek padaku,' kata sang Setan. 'Aku cuma Setan, dan berbuat Sesat itu, naluriku. Ijinkan aku menyampaikan sesuatu,Seorang Lelaki bertemu dengan seorang Bocah, yang sedang menangis, 'Mengapa engkau menangis? ' tanyanya.'Aku menangisi kekeliruan-kekeliruanku,' kata sang bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
Hari kedua, mereka bertemu lagi. Sang bocah menangis, 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, Yustisia telah ternista, Dike dan Arete, telah dikangkangi,' jawab sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
Hari ketiga, mereka jumpa lagi. Sang bocah menangis, 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, Keynes telah diselewengkan, Laissez-nous faire-nya Le Gendre, jadi sesembahan, mereka letakkan mahkota di atas kepalanya, meminta rakyat menyerahkan uangnya,' jawab sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
Hari keempat, mereka bersua lagi. Sang bocah menangis, 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, impor tenaga kerja asing lebih utama ketimbang impor seragam Satpam, lalu 'Cintai produk sendiri,' dikumandangkan,' jawab sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
Hari kelima, mereka bertemu kembali. Sang bocah menangis, 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, Pajak menjadikan Rakyat dan Pengusaha-kecil, mati-lemas, sedangkan para Kroni, berdansa-ria,' jawab sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
'Aku menangis lantaran di negeri ini, Harga-harga semakin melambung, kebutuhan pokok langka, dan Emak, sibuk mengantri!' tanggap sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.Hari ketujuh, mereka bersua kembali. Sekali lagi, sang Bocah menangis. 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, seseorang marah!' kata sang bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.
Kutipan & Rujukan:Hari kedelapan, lagi, mereka bertemu. Sekali lagi, sang Bocah menangis. 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, para pemuda dan para cendekia, bermain petak-umpet!' kata sang bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelaki.Kemudian, hari kesembilan, mereka bertemu. Berulangkali, sang bocah menangis. 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran di negeri ini, akan ada lomba-masak tanpa minyak-goreng, padahal aku suka bihun-goreng!' kata sang Bocah.'Ah, engkau kurang kerjaan!' kata sang lelakiKeesokan harinya, mereka bertemu lagi. Berulangkali, sang bocah menangis. 'Mengapa engkau menangis?' tanya sang lelaki.'Aku menangis lantaran tak punya apa-apa untuk dimakan,' kata sang Bocah.'Itu yang kurasakan, ujung-ujungnya, bakalan sampai ke situ,' kata sang lelaki.'Begitukah?' tanya Pengurus penginapan. 'So pasti boss, dijamin,' kata sang Setan.'Tak sanggupkah engkau menahan-diri berbuat Sesat?' tanya sang Pengurus penginapan.'Sama s'kali tak bisa,' kata sang Setan, 'Menghajar makhluk sepertiku, takkan pernah berguna.''Kata siyaapah!' tukas sang Pengurus penginapan. Lalu ia membuat jerat dan menggantung sang Setan.'Nih, engkau pasti, kurang kerjaan!' kata sang Pengurus penginapan.Walau menggantung di sana, sang Setan, masih bisa bernyanyi,I wanna hide the Truth[Ku hendak benamkan Kebenaran]I wanna shelter you[Ku hendak menaungimu]But with the beast inside[Namun kebiadaban yang ada didalam]There's nowhere we can hide[Tiada tempat kita sembunyi]No matter what we breed[Entah apapun jenis kita]We still are made of greed[Kita tetap lahir dari Keserakahan]This is my kingdom come *)[Inilah kerajaanku menjelang]Rembulan meninggalkan sebuah pertanyaan, "Akankah ada disana, sebuah jawaban? Wallahu a'lam."
- Robert Louis Stevenson, Fables, Charles Scribner's Sons
*) "Demons" karya Alexander Junior Grant, Benjamin Arthur Mckee, Daniel Coulter Reynolds, Daniel Wayne Sermon & Joshua Francis Mosser.