Rabu, 27 Maret 2019

Hak dan Kewajiban Para Pemimpin Muslim

Selanjutnya, sang gagak, yang mewakili para sesepuh Kampung Bayan, diminta meyampaikan khotbah. Maka, iapun tampil ke depan, lalu berkata, "Segala puji dan syukur atas rahmat Allah Yang Mahakuasa, Yang memberikan nikmat bimbingan bagi orang-orang beriman dan karena keadilan-Nya, orang-orang fasik tersesatkan. Dia takkan pernah diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah Dia lakukan, sedangkan manusia, semua akan dimintai pertanggungjawaban. Aku menghaturkan puja dan puji syukur kepada-Nya, dan bersaksi bahwa tiada yang patut disembah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Nabi kita tercinta ﷺ) adalah hamba dan Utusan-Nya. Selawat dan salam Allah menyertai beliau ﷺ), keluarga, para Sahabat dan semua yang mengikutinya.

Wahai para hamba Allah! Islam diturunkan untuk menghormati umat manusia dan sebagai rahmat bagi mereka. Islam diturunkan untuk mengatur urusan kehidupan umat manusia, baik yang bersifat materi maupun spiritual, dan membangunnya dengan latarbelakang pembentukan diri yang kuat dan pada pondasi yang kokoh. Islam diturunkan untuk menjelaskan kepada manusia tentang sumber segala kemungkaran dan kebathilan, sehingga manusia dapat menghindarinya, dan juga sumber keselamatan, agar mereka dapat mengikutinya.

Di antara aspek-aspek yang dijelaskan dalam Islam, adalah hubungan seseorang dengan Rabb, para nabi, para penguasa dan pemimpinnya. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." - [QS. 4:59]
Mereka yang berwenang, mengacu pada mereka yang bertanggung jawab atas tugas-tugas kemasyarakatan, baik Imam Besar, ulama, para pemegang jabatan, presiden dan sebagainya.

Allah, Pemilik segala kekuasaan, telah menahbiskan hak-hak besar bagi orang-orang Muslim yang berkuasa, dalam ayat ini. Memenuhi hak-hak ini, menjamin ketenangan, kedamaian, dan keharmonisan bagi umat Islam. Allah, Yang telah menahbiskan hak-hak ini, Maha Mengetahui rahasia alam semesta ini dan sifat manusia, yang membutuhkan kehadiran para pemimpin dan tak adanya perselisihan dan pemberontakan. Ketenangan memastikan kehidupan sosial yang stabil dan melindungi bangsa dari kekacauan yang digerakkan oleh orang-orang bodoh dan orang-orang jahat. Allah menahbiskan hak-hak ini bagi para pemimpin Muslim dan menjadikan mereka bagian dari ibadah kepada-Nya, yang harus dipenuhi di saat-saat sulit dan di saat-saat lapang, di saat beraktivitas dan di saat-saat relaksasi, dan bahkan di bawah pemerintahan tirani. Ini selalu terjadi, kecuali seseorang diperintahkan untuk melakukan apa yang tak sanggup diembannya atau tak taat kepada Allah, dalam hal ini, tentulah tak ada kepatuhan dalam ketidaktaatan kepada Allah.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda,
لَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
"Seorang Muslim seyogyanya mendengar dan menaati, suka atau tidak, kecuali ia diperintahkan melakukan tindakan ketidaktaatan. Jika ia diperintahkan melakukan tindakan ketidaktaatan, maka ia tak diharuskan mendengar dan mematuhi." - [Sunan an-Nasa'i; Sahih]
Suatu keputusan yang Allah telah tetapkan dan yang darinya Dia berikan manfaat besar dalam kehidupan ini dan imbalan yang luar biasa di akhirat, layak bagi umat Islam, dianut dan dipatuhi.
Mengacu pada apa yang Allah telah wahyukan untuk pengambilan keputusan, menetapkan Hukum Allah, mengarahkan manusia agar menyembah hanya kepada Allah dan menjauhi taghut, adalah tugas utama dan paling penting, yang ditahbiskan kepada Pemimpin Muslim. Memenuhi tugas-tugas ini akan menghasilkan segala yang baik dan benar, sehingga berkah Allah akan turun pada umat Islam secara keseluruhan.

Takutlah akan Allah, wahai hamba-hamba Allah, dan carilah cara pendekatan kepada-Nya dengan memenuhi perintah-Nya. Patuhi para pemimpin Muslimmu, serulah Allah untuk mereka, bantu mereka dalam al-birru (keshalihan) dan taqwa, serta latihlah kesabaran bersama mereka, dengan syarat, mereka mematuhi Allah dan Rasul-Nya, dan menegakkan agama Allah.

Wahai para hamba Allah, yang memegang segala jenis kewenangan atau tanggung jawab! Ketahuilah bahwa Allah, Yang Maha Adil dari segala yang ada, telah menahbiskan bagimu hak-hak mereka yang berada di bawah tanggungjawabmu, dan memerintahkan agar hak-hak ini dihormati. Demikian juga, Allah telah menetapkan tugas padamu untuk mereka yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabmu. Allah mengingatkanmu akan keutamaan dan pentingnya tugasmu dengan sabda Rasul-Nya (ﷺ). Diriwayatkan Ibnu Umar bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda,
أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Sesungguhnya, masing-masing kalian adalah gembala dan kalian semua akan ditanya mengenai kawananmu. Pemimpin yang berwenang atas umat Islam, punya tanggungjawab, dan ia akan ditanya tentang tanggung jawabnya. Seorang lelaki bertanggungjawab atas anggota rumah tangganya dan ia akan ditanya tentangnya. Seorang istri bertanggung jawab di rumah suaminya dan ia akan ditanya tentangnya. Seorang budak bertanggungjawab atas harta milik majikannya, dan ia akan ditanya tentangnya. Sesungguhnya, masing-masing dari kalian adalah gembala dan kalian masing-masing akan ditanya tentang kawanannya. " - [Jami` at-Tirmidzi; Shahih]
Takutlah kepada Allah atas tanggung jawab yang diembankan Allah kepadamu. Penuhi tugasmu terhadap kewajibanmu dan orang-orang yang Allah perkenankan berada dibawah tanggungjawabmu. Dengan cara ini, engkau akan menjadi Imam (pemimpin) terbaik dan jika tidak, engkau akan tertolak. 'Umar bin Al-Khattab, رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, meriwayatkan bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda,
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِ أُمَرَائِكُمْ وَشِرَارِهِمْ خِيَارُهُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَتَدْعُونَ لَهُمْ وَيَدْعُونَ لَكُمْ وَشِرَارُ أُمَرَائِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ
"Tahukah kalian mana diantara pemimpin yang terbaik dan yang terburuk di antara mereka: Yang terbaik dari mereka adalah mereka yang engkau cintai dan mereka mencintaimu, engkau mendoakan mereka, dan mereka mendoakanmu. Dan yang paling buruk dari pemimpinmu adalah orang-orang yang membencimu, dan engkau membenci mereka, dan mereka mengutukmu dan engkau mengutuk mereka." - [Jami` at-Tirmidzi; Shahih]
Ketahuilah bahwa mengatur umat Islam dengan adil dan berbelas kasih serta bermurah-hati terhadap mereka, adalah salah satu tugas yang diemban para pemimpin Muslim terhadap rakyatnya. Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." - [QS.4:58]
Ketahuilah bahwa mereka yang berada dibawah tanggungjawabmu, juga berhak mendapat perlakuan yang baik darimu, memberi saran yang bermanfaat bagi mereka dan menangkis bahaya yang akan mengancam mereka. Waspadalah terhadap segala tindakan dan pernyataan yang mungkin memicu kemarahan atau menyebabkan perpecahan dan iri hati di antara mereka, termasuk memilih dirimu hanya karena hasrat berkuasa, sementara memperlakukan mereka dengan kekerasan dan kesewenang-wenangan. Janganlah meminta mereka melakukan apa yang berada di luar kesanggupan mereka dan apa yang tak sanggup mereka tanggung, karena semua ini akan membuat mereka tak menyukai aturanmu dan berselisih denganmu dalam kehidupan ini, dengan demikian membuka diri mereka pada siksaan yang menyakitkan di Akhirat kelak. Diriwayatkan Ma'qil bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ، إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
"Setiap orang yang Allah telah berikan wewenang untuk memerintah rakyatnya, dan ia tak menjaga mereka dengan cara yang pantas, takkan pernah merasakan, bahkan aromanya surga." - [Sahih Al-Bukhari]
Hasan meriwayatkan bahwa Ubaidullah bin Ziyad pergi menemui Ma'qil bin Yasir dan ia sedang sakit. Ia ('Ubaidullah) bertanya (tentang kesehatannya) yang ia (Ma'qil) menjawab, "Aku akan meriwayatkan kepadamu sebuah hadits yang kuhindari meriwayatkannya kepadamu (sebelumnya). Sesungguhnya Rasulullah (ﷺ) bersabda,
لاَ يَسْتَرْعِي اللَّهُ عَبْدًا رَعِيَّةً يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهَا إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
"Tiadalah Allah mempercayakan tanggungjawab kepada para abdi-Nya untuk mengatur urusan rakyatnya dan ia mati sebagai seorang (penguasa) yang tak jujur melainkan Allah mengharamkan Jannah bagi (penguasa) seperti itu." - [Sahih Muslim]
Pemimpin yang keras dan tak berbelas-kasih serta tak bersikap baik kepada rakyatnya, seyogyanya berhati-hati terhadap permohonan Rasulullah (ﷺ),
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
"Ya Allah, barangsiapa yang (secara kebetulan) memegang kendali atas urusan umatku dan bersikap keras terhadap mereka, maka berlaku keraslah juga padanya, dan barangsiapa yang (kebetulan) mememegang kendali atas urusan umatku dan bersikap baik kepada mereka, maka berlaku baiklah juga padanya." - [Sahih Muslim]

Wahai para pemimpin Muslim, engkau seyogyanya menjadi pelindung Islam dan umat Islam, diharapkan membawa manfaat spiritual darinya, serta manfaat spiritual dari rakyatnya. Sesungguhnya, Dialah Allah, Yang terbaik dari segala yang dicari, Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan akhirnya, wahai para hamba Allah! Ketahuilah bahwa, yang baik yang telah kusampaikan dalam khotbahku hari ini, dari Allah Yang Mahakuasa, dan keburukan yang ada, adalah keburukan dariku, dan kita memohon perlindungan kepada Allah dari memberikan nasihat yang keliru dan dari segala bentuk bencana dan fitnah. Dan aku memohon ampunan Allah jika aku melangkah melampaui apapun yang kukatakan atau kulakukan. Dengan ini, wahai orang-orang terkasih dan kuhormati, aku menutup khotbahku ini dan sekali lagi memohon kepada Allah, Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, mengampuni segala kegagalan dan kekurangan kita. Dan selawat dan salam serta berkah Allah menyertai Nabi kita tercinta (ﷺ), keluarga beliau dan para Sahabat."
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
"Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang" - [QS.26:217]
الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ
"Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk shalat)," - [QS.26:218]
وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
"dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud." - [QS.26:219]
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." - [QS.26:220]
Rujukan :
- Darussalam, Selected Friday Sermons, Darussalam Publisher.