Senin, 18 Maret 2019

Suap

Suatu pagi, pada hari yang bahagia bagi penduduk Kampung Bayan, Raven telah terpilih sebagai pejabat negara. Ia sekarang menjabat sebagai pejabat di Ibukota Kampung Banyan. Elang, yang mewakili para sesepuh, diminta menyampaikan sebuah khutbah. Lalu, dengan perlahan dan tenang, sang elang tampil ke depan, dan berkata, "Segala puji bagi Allah. Kita memuliakan Dia, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kita bertaubat kepada-Nya dan memohon perlindungan-Nya dari kejahatan diri kita dan dari kesalahan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, tak ada yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tak ada yang dapat menuntunnya. Aku bersaksi bahwa tiada illah yang patut diibadahi dengan benar kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad (ﷺ) adalah hamba dan Rasul-Nya. Selawat dan salam Allah beserta beliau, keluarga, sahabat dan siapapun yang mengikuti jejak mereka sampai Hari Kiamat.

Wahai manusia, takutlah kepada Allah dan penuhi apa yang Dia percayakan kepadamu dalam segala hal. Jalankan amanat ini dengan niat yang tulus dan suci karena Allah, berserah-diri kepada-Nya dan mengikuti perintah-perintah-Nya, dan niatkan diri untuk berbhakti pada tanggung jawab yang diemban dan untuk membenahi masyarakatmu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." - [QS.8:27]
Wahai engkau yang beriman! Amanah dipundakmu itu, bukanlah hal yang mudah. Itulah Dien, suatu tanggung jawab untuk mengembannya, metodologi dan caranya. Itulah beban berat dan tanggungjawab yang besar. Amanat itu telah ditawarkan kepada surga, bumi dan gunung-gunung, namun, meskipun memiliki kekuatan dan daya tahan tinggi, mereka menolak menanggung dan takut akan akibatnya. Sebagai gantinya engkau, manusia, telah menanggungnya demi akal dan budi yang telah Allah ciptakan di dalam dirimu, serta ilmu, wahyu dan petunjuk yang telah Dia sediakan bagimu. Dengan akal dan budi, engkau dapat mengenali segala hal, dan dengan wahyu dan ilmu, engkau dapat dituntun dan ditunjukkan cara-cara yang benar. Karena inilah, engkau memenuhi syarat untuk menanggung dan memenuhi tanggungjawab amanah ini. Karenanya, engkau hendaknya memperhatikan tanggungjawab Perwalian itu, yang engkau tanggung sepenuhnya dan sempurna, demi ridha Allah dan untuk mencapai keshalihan masyarakatmu. Namun, jika engkau gagal mempertahankannya, seluruh masyarakatmu akan menderita kehancuran besar dalam tubuhnya dan disintegrasi dalam ikatannya.

Wahai Muslim! Untuk melindungi dan menjaga amanah ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang setiap penyebab yang menyebabkan kehancurannya atau bahkan sebagian kerugiannya. Karena itu, Dia mengharamkan praktik suap, yaitu memberi uang kepada seseorang atau membiarkannya dari kewajibannya demi tujuan mencapai keuntungan yang tidak sah. Allah berfirman,
وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." - [QS.2:188]
Suap adalah bentuk Suhut (memiliki sesuatu dengan cara terlarang) seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Mas'ud, radhiyallahu 'anhu, dan para Salaf. Ibnu 'Amr, radihyallahu' anhu, meriwayatkan bahwa Rasulullah (ﷺ) telah mengutuk penyuap dan yang menyuap. Rasulullah (ﷺ) bersabda,
لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي
"Kutukan Allah ada di atas orang yang melakukan suap dan orang yang mengambilnya." - [Sunan Ibnu Majah; Hasan]
Hadis ini dapat berupa pernyataan oleh Rasulullah (ﷺ) sebagaimana dinyatakan secara langsung, atau doa terhadap mereka agar dikeluarkan dari rahmat Allah seperti saat Iblis dikutuk, karenanya dijauhkan dari rahmat Allah.
Wahai Muslim! Kutukan Allah dan Rasul-Nya, hanya pantas bagi kejahatan besar dan hal yang menjijikkan. Tentulah, suap adalah salah satu praktik paling korup di muka bumi, itulah bentuk mengubah putusan Allah, mengabaikan hak-hak orang lain, melakukan penipuan dan merusak apa yang benar. Suap adalah penyebab besar kerusakan didalam masyarakat dan pengkhianatan terhadap 'kepercayaan'. Dengan melakukan penyuapan, penyuap itu menzhalimi diri-sendiri, karena ia menghabiskan uangnya untuk mendapatkan prestasi yang tidak sah. Di sisi lain, orang yang disuap itu melakukan kesalahan dengan menyerah pada ketidakadilan dan kezhaliman terhadap perintah-perintah Allah. Keduanya merebut hak orang lain dan mengambil kepemilikan atas kepemilikan yang dilarang. Hal ini takkan menguntungkan mereka; sebaliknya malah akan merugikan mereka dan dengan demikian merusak harta mereka atau berkah yang ada di dalamnya.

Hakim dan penguasa dapat menjadi sasaran suap, ketika mereka cenderung memihak penyuap dalam pertimbangan dan keputusan mereka melawan kebenaran. Mereka melakukannya dengan mengorbankan hak orang lain, demi memberi manfaat bagi diri mereka sendiri melalui suap. Pejabat eksekutif mungkin juga menjadi sasaran suap, ketika mereka lalai melaksanakan perintah, atau bahkan lebih buruk dari itu, ketika mereka dengan sengaja tak melaksanakan vonis, terutama vonis pengadilan terhadap penjahat, semuanya karena disuap.
Dalam pekerjaan, penyuapan berdampak dalam merekrut seseorang dengan mengorbankan orang lain yang mungkin lebih berhak. Karena disuap, pemegang tanggungjawab dapat meluluskan  jawaban orang yang diuji, yang dengannya pemberi kerja memutuskan siapa yang akan dipekerjakan, kepada orang yang hanya dirujuk oleh suap. Sebuah Hadis menyatakan sesuatu tentang hal ini ketika Rasulullah (ﷺ) bersabda,
"Orang yang memberikan wewenang kepada seseorang dari suatu kelompok, sementara yang lain dari kelompok yang sama lebih diridhai Allah, sesugguhnya telah mengkhianati Allah, Utusan-Nya dan orang-orang beriman." - [Al-Hakim; Hasan]
Suap juga dapat dilibatkan dalam implementasi proyek. Dalam hal ini, tender suatu proyek diterbitkan, dan salah satu penawar dapat menyuap penanggungjawab, sehingga ia memperoleh proyek tersebut, padahal, mungkin penawar lain lebih jujur dan lebih cakap. Penyuapan juga dapat berpengaruh selama melakukan penyidikan tindak pidana, karena para penyidik dapat disuap agar bersikap lunak atau bahkan melalaikan penyidikan mereka demi para pelaku kejahatan.
Rasulullah (ﷺ) bersabda,
مَنْ وَلاَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمُ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ
"Jika Allah menempatkan siapapun dalam posisi kekuasaan atas urusan umat Islam, dan ia menjauhkan diri (dari mereka), tak memenuhi hajat, keperluan, dan kefakiran mereka, Allah akan menjauhkan diri darinya, tak memenuhi hajat, keperluan dan kefakirannya." - [Sunan Abi Dawud; Shahih Syaikh Al-Albani]
Al-Ghalul (penyelewengan, mencuri melalui penyalahgunaan wewenang) adalah dosa besar. Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah (ﷺ) untuk menyampaikan bahwa seseorang telah mati syahid, namun Rasulullah (ﷺ) bersabda, “Tidak! Ia diseret ke neraka karena pakaian yang ia curi dari rampasan perang." (Ahmad; Hasan)
Sengatlah bermanfaat bila kita berpikir sejenak untuk memahami bagaimana penyuapan dapat mempengaruhi keputusan orang-orang yang bertugas mendidik anak-anak kita. Dengan suap, seorang siswa yang malas dapat diberikan atau diisyaratkan jawaban untuk ujian akhir, atau diperbolehkan nyontek selama ujian, kemudian lulus dan menggantikan siswa lain yang mungkin lebih baik dan lebih tekun. Ini terjadi karena orang yang bertanggung jawab rentan terhadap godaan suap.

Wahai hamba-hamba Allah! Engkau sekarang tahu apa hukuman penyuap dan yang disuap di Akhirat kelak, yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, Yang Maha Penyayang. Engkau juga menyimak bagaimana korupsi suap dapat terjadi di masyarakat. Bukankah seharusnya ini menjadi pencegah bagi setiap orang yang takut akan Allah dan orang beriman yang juga takut akan hukuman Allah dan peduli dengan Dien dan masyarakatnya, agar tak mempraktikkan kejahatan ini? Betapa tega seseorang dengan akalnya, berusaha menghancurkan dan merobohkan masyarakatnya?
Wahai Muslim! Suatu perbuatan dapat dengan mudah diajarkan dan diteruskan dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Jika penyuapan menyebar di satu wilayah masyarakat, ia akan menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah lainnya, dan yang memulainya akan menjadi contoh bagi setiap wilayah hingga Hari Kiamat.
Takutlah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah, dan jagalah Dienmu dan amanah yang engkau emban. Pikirkan sejenak yang mana yang lebih baik bagimu: menggapai ridha Allah dengan menegakkan keadilan-Nya dan melindungi diri agar tak terjatuh ke dalam lumpur hawa-nafsumu, atau menjadi penindas yang bersandar pada tipu-daya kehidupan duniawi ini dan kemudian menjadi sasaran murka Allah. Wallahu a'lam.

Ya Allah! Tuntun kami dan lindungi kami dari penyebab ketidakpedulian dan kehancuran! Selamatkanlah kami dari kerusakan diri kami sendiri! Jadikan amal-perbuatan terakhir kami diantara yang terbaik dan paling shalih! Dan ampunilah kami semua. Amin."
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar," - [QS.33:70]
صْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
"niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, ia menang dengan kemenangan yang agung." - [QS.33:71]
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
"Sesungguhnya, Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh," - [QS.33:72]
لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
"sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." - [QS.33:73]
Rujukan :
- Darussalam, Selected Friday Sermons, Darussalam Publisher.