"'Sobatku, lu tau nggak, gua 'dah 'gak mabok lagi lho!' ujar seorang Pemabuk kepada salah seorang Koleganya, tatkala mereka sedang duduk di lantai, dikelilingi tong sampah," tutur sang Purnama, usai mengucapkan Basmalah dan menyapa dengan Salam, seperti biasa. "'Beneran?' kata yang satu, 'Ai hop so!' jawab sang Pemabuk. Mendengar ini, sang Karib menoleh ke arahnya, menatap wajahnya, dan berkata, 'Dengar sobat, rasa ingin tahu dapat mendorong orang melakukan sesuatu yang tak disangka-sangka, sebagaimana cerita ini,Suatu hari, terjadi pertengkaran tentang seorang wanita, antara seorang Cavalier Spanyol dan seorang Belanda. Kata-sepakat telah terputus, dan mereka berhadapan demi menyelesaikan perselisihan. Konstestasi berlangsung sengit dan berdarah, sebab mereka menutupnya pada pertemuan pertama; dan sang Don, yang terluka parah, tersungkur, dan berteriak kepada seorang kawan karibnya, yang menyongsong hendak menolongnya, namun terlambat, “Sahabatku, demi cinta Langit, berbaik-hatilah menguburkanku, sebelum ada yang menelanjangiku!” Setelah mengatakan ini, saking banyak darah mengalir dari lukanya, mengakibatkan ia langsung menghembuskan nafas-terakhirnya.Wasiat aneh orang Spanyol ini kepada karibnya, membangkitkan rasa Kepo semua orang—seperti yang biasanya terjadi, bila ada sesuatu yang dilarang—agar menyaksikannya, melepaskan pakaiannya, terutama lantaran itu permintaan dan permohonan terakhir yang pantas, seorang pahlawan dari bangsa yang bijak, yang tak pernah ngomong asal-asalan, ataupun melontarkan sepatah-kata pun, yang tak penuh misteri, dan setiap misteri yang penuh makna, sehingga setiap orang, sangat berkeinginan memahami maksudnya; dan, terlepas dari segala yang dapat dilakukan sang karib demi mencegahnya, ia segera ditelanjangi, dan setelah digeledah, sang jagoan pesolek ini, yang berpakaian lengkap ala Cavalier, dan dengan kerut aneh di lehernya, bernilai lebih dari perhiasannya yang lain, ditemukan—yang kata pepatah Londho Inggris, 'to have never a shirt to his back,' yang maknanya, tak pernah mau memberikan pertolongan kepada siapapun; dimana para khalayak, tak dapat menahan senyum, kendatipun peristiwanya, teramat mengenaskan.
Wong Spanyol ini, memberi anutan erat, tentang keinginan kuat orang-orang tertentu, menjaga Citra mereka tanpa cela, sehingga bahkan dalam perihnya kematian, lebih memilih membelanya, di atas segalanya, dan menutup mata mereka dengan penuh gairah untuknya; tanda tertentu dari batin yang lihai, dan walau pada kesan pertama tampak konyol, namun kita melihat dalam perumpamaan ini, dua hal yang bertentangan, yang dapat ditemukan pada orang yang sama, kesia-siaan, namun kepejahan, pertunjukan keperkasaan dan hakikat nyata, dan sang Spanyol, menunjukkan dalam kegeruhan terberatnya, gairah yang lebih besar demi mempertahankan Citranya, ketimbang perawatan luka-lukanya, dan lebih memilih prestisenya, dibanding hidupnya.
Kutipan & Rujukan:Apabila engkau sungguh-sungguh tak mabuk lagi, maka, lihatlah di sana! Kaum-muda telah rela bermandikan hujan dan panas-terik, mereka tak lakukan Pemberontakan, bukan pula mencari Pembenaran, melainkan menuntut Kebenaran. Yuk, kita dukung mereka!'Tanpa ragu, sang pemabuk menyambut, 'Yuk!' dan kedua Jentelmen kita, melangkah seraya melagukan,Rise up and take the power back![Bangkit dan rebut kembali kekuasaan itu!]It's time the fat cats, had a heart-attack[Saatnya para kucing gendut, terkena serangan-jantung]You know that their time's coming to an end[Engkau tahu bahwa era mereka 'kan segera tamat]We have to unify and watch our flag ascend[Kita hendaknya bersatu dan saksikan panji-panji kita berkibar]So, come on![Jadi, ayolah]They will not force us[Mereka takkan memaksa kita]They will stop degrading us[Mereka 'kan berhenti merendahkan kita]They will not control us[Mereka takkan mengendalikan kita]We will be victorious *)[Kita bakalan menang]Sebelum undur-diri, Rembulan berkata, "Ruang rindu yang gelap itu, 'kan benderang, bila ada yang membawakan cahaya. Dan bila, jalan Kebenaran itu, masalah menang atau kalah, barangsiapa yang dengan istiqamah telah menapak didalamnya, sudah barang tentu, meraih Kemenangan. Wallahu a'lam."
- James Northcote, RA, One Hundred Fables, Originals and Selected, J. Johnson
*) "Uprising" karya Matt Bellamy