Sabtu, 25 Maret 2023

Uang Kotor : Para Tukang Laundry (2)

"Dua orang proletariat berbincang tentang kaum borju.
'Mengapa Panda gak bakalan bisa jadi Raja Hutan?' tanya seorang dari mereka.
'Karena Panda cuman bisa guling-guling 'n keliling-keliling, dan belakangan, doi kagak suka bukber,' tanggap yang lain.
'Trus, bisanya jadi Raja apa dong?' tanya yang pertama.
'Raja Dagelan!' jawab yang lain."

"Dahulu, hingga tahun 1990-an,' sambung Rembulan, "isu Pencucian Uang semata berkisar pada para perompak dan perampok, namun sekarang, siapapun bisa di duga terlibat dalam Money Laundering, mulai dari rakyat jelata, aparatur negara, bahkan hingga Perdana Menteri atau Presiden—kejahatan tak memandang bulu. David Chaikin dan J.C. Sharman dalam Corruption and Money Laundering: a Symbiotic Relationship (2009), menyebutkan bahwa terdapat hubungan simbiosis antara Korupsi dan Pencucian Uang, mereka mengatakan bahwa korupsi dan pencucian uang itu, simbiosis: tak hanya cenderung terjadi bersamaan, melainkan, yang lebih penting, kehadiran yang satu, cenderung memunculkan dan secara timbal-balik, memperkuat kejadian yang lain. Hal ini akan kita tinjau pada sesi selanjutnya.

Dalam sesi ini, kita akan lanjutkan tinjauan tentang apa yang Chandna sampaikan kepada kita tentang Pencucian Uang.
Dalam Pencucian Uang, transfer kawat digunakan untuk mengirimkan uang hitam dari satu lokasi ke lokasi lain setelah di-smurf ke Rekening Bank. Mari kita lihat apa itu smurfing: Smurfing bermakna menyimpan uang tunai ilegal di rekening bank sedemikian rupa, sehingga tak menimbulkan kecurigaan. Dengan demikian, setoran tunai dilakukan dalam jumlah kecil di banyak rekening. Rekening Berganda dapat berupa entitas atau orang yang sama di bank dan/atau cabang yang berbeda atau dari beberapa entitas (dimana pemegang uang gelap berkepentingan terhadap cuannya) di bank dan/atau cabang yang sama.
Chandna menyebutkan tiga cara untuk mentransfer Uang Hitam. Pertama, cara otentik: Wire Transfer. Ada tiga sistem Electronic Funds Transfer (EFT) utama di dunia: SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), Fedwire (Federal Reserve Wire Network) dan CHIPS (Clearing House Interbank Payments System).
Kedua, cara informal: Jaringan Hawala. Hawala merupakan kata Arab yang bermakna 'mentransfer'. Dalam konteks ini, berarti transfer dana dari satu negara ke negara lain. Metodenya sederhana: Jika Tuan Darkhorse, pemegang uang hitam yang berbasis di New Delhi hendak mengirim INR 20 Juta uang hitamnya dalam bentuk uang tunai ke afiliasinya di Kanada, ia akan mendekati Tuan Jockey—seorang Angadia (yang artinya 'kurir ' dalam bahasa Hindi. Juga dikenal sebagai Hawaladar dalam proses ini). Tuan Jockey mengambil uang tunai dari Tuan Darkhorse di New Delhi dan mengirim pesan ke perwakilan jaringannya di Kanada yang kemudian menyerahkan jumlah yang setara dengan Dolar AS atau Kanada (dikurangi komisi mereka) ke afiliasi Tuan Darkhorse di Kanada.
Ketiga, cara kasar: Kurir Tunai dan Kurir Manusia. Engkau butuh mengirim uang dari India ke Kanada secara ilegal, bawa sendiri. Karena ini ilegal, risikonya, tertangkap. Tiada negara yang membolehkan mata uangnya dibawa secara fisik keluar perbatasannya, melebihi batas yang diperkenankan. Banyak pencuci uang tertangkap saat melakukannya dan kemudian menjadi berita. Mereka membawa uang fisik/dolar, emas, berlian atau batu berharga lainnya, dari satu negara ke negara lain dengan cara ini.
Demikian pula, sang pencuci mengirim uang tunai fisik melalui wesel, pos atau kurir internasional, pula lantaran tuntutan prosedur Know Your Customer (KYC) yang ketat dalam mode ini.
Teroris sering menggunakan metode ini, guna mengangkut mata uang dari satu negara ke negara lain karena meskipun tertangkap, sebagian besar sifatnya palsu. Sehingga mereka tak menanggung kerugian yang berarti.

Chandna juga menyebutkan metodenya. Pertukaran Peso Kolombia merupakan skema Pencucian Uang tradisional yang sangat populer yang terungkap pada tahun 1990-an dan merajalela selama beberapa dekade sebelum popularitasnya membuat para penyelidik membunuhnya secara total. Peso merupakan mata uang Kolombia yang pertukarannya di sini mengacu pada pertukaran Peso dengan Dolar AS. Inilah mengapa metode ini, dikenal sebagai 'Pertukaran Dolar Peso'.

Layer of Trusted Lieutenants, salah satu cara yang paling sederhana, mudah dan banyak digunakan dalam menyamarkan sumber uang hitam yang diperoleh seseorang. Seorang letnan terpercaya dapat berupa siapa saja yang dapat dipercaya oleh pemegang uang hitam untuk menjadi penjaga hartanya, baik karena kedekatan dengan orang tersebut atau pengaruh yang tak semestinya terhadapnya, atau mungkin karena ketidaktahuan/ buta huruf orang tersebut.

Hadiah, semudah penampakannya, metode ini menyatakan bahwa jika seseorang mendapat uang hitam dan ia perlu mengubahnya menjadi uang putih; ia cuma perlu mencari hadiah dalam jumlah yang diinginkan dari Kuda Putih yang bersedia meninggalkan uang putihnya dengan biaya tertentu. Dan apa yang akan didapat orang yang rela itu sebagai balasannya? Uang hitamnya sekaligus preminya.
Pinjaman Tanpa Jaminan, salah satu cara paling mudah mencuci uang hitam menjadi putih. Dikenal dengan berbagai nama seperti Accommodation Entry, Bogus Loan or Jamakharchi Entry, kesayangan para pencuci uang dan operator entri. Dalam bahasa umum, metode ini mengacu pada pertukaran cek dengan uang tunai. Karena kemudahan dan keefektifannya, metode ini cukup marak digunakan dalam pengadaan uang putih.

Kreditur Palsu, dalam istilah bisnis, kreditur merupakan vendor atau pemasok yang telah menyediakan beberapa barang atau jasa, namun belum dibayar atas barang atau jasa tersebut. Pembuatan kreditur palsu yang digunakan dalam Pencucian Uang, sekali lagi mirip dengan menerima pinjaman tanpa jaminan karena pemberi pinjaman juga merupakan salah satu bentuk kreditur.

Sumbangan untuk Partai Politik merupakan bagian penting dari ekonomi uang hitam. Partai politik menggunakan uang demi berbagai tujuan–mengatur aksi unjuk rasa, mengangkut orang dari satu tempat ke tempat lain, menyewa segala jenis kendaraan termasuk jet pribadi dan helikopter, menyewa tempat, peralatan, iklan, distribusi suap, freebees [sesuatu yang biasanya dijual tetapi diberikan kepadamu tanpa engkau harus membayarnya] dan segala sesuatu yang diperlukan guna mendulang suara. Namun masih saja, oleh berbagai keistimewaan yang diberikan kepada partai politik, ruang lingkup Pencucian Uang tetap ada.

Perwalian Amal. Jika engkau kepo bagaimana mungkin seorang gadis bisa traveling ke sana-sini tanpa perlu kerja-keras pada usia yang teramat muda, itu lantaran orang tuanya mendirikan perwalian yang menyediakan bagian besar biaya hidup untuknya. Beberapa perwalian amal tak dapat dipercaya. Di sini, jumlah yang masuk ke perwalian dalam bentuk donasi/kontribusi dll. digunakan bagi tujuan yang, meskipun berbeda dari tujuan pendirian perwalian, tetapi tampaknya tak begitu teknis. Bisa jadi, perwalian dibebaskan dari pajak atas sumbangan ini. Pencucian Uang total, yang bebas pajak.

Menghasilkan Pendapatan Pertanian. Ini terjadi di India dan juga di berbagai negara lain. Agar menjauhkan petani miskin dari kewajiban pajak dan kepatuhannya serta guna mendorong produksi pertanian, pendapatan pertanian sepenuhnya dibebaskan dari pajak. Namun, ini membuka celah bagi para pencuci uang, memainkan permainan kotor mereka.

Real Estat yang menandakan tanah, bangunan, dan bisnis yang terkait dengannya seperti akuisisi, konstruksi, pengembangan, transfer, dll. merupakan salah satu pasar uang gelap terbesar.

Pernahkah engkau memperhatikan beberapa bisnis yang sepertinya tiada pelanggan yang datang, tapi kantor, toko, restoran, hotel dll tetap berjalan selama bertahun-tahun dan terus bertahan? Cobalah tilik lebih dekat dan boleh jadi, engkau menemukan dalam bisnis palsu ini, Pencucian Uang menjadi alasan di baliknya.

Perusahaan Cangkang merupakan perusahaan tanpa operasi bisnis aktif atau aset signifikan. Perusahaan tersebut tak aktif dalam bisnis dan bisa jadi, asetnya tak sebanding dengan ukuran bisnisnya. Ada perusahaan cangkang yang mungkin pernah beroperasi di masa lalu, akan tetapi menyusut oleh kondisi pasar yang tak menguntungkan, salah urus perusahaan, pengambilalihan aset, demerger aset, dll. Perusahaan cangkang mungkin masih ada bahkan ketika operasinya telah ditutup, tetapi 'cangkang' dari perusahaan asli terus bertahan. Jenis perusahaan ini tak ilegal per se, namun penggunaannya dapat menjadi tidak legal guna menyamarkan kepemilikan bisnis dari penegakan hukum atau publik. Perusahaan cangkang dapat pula digunakan untuk menjalankan bisnis palsu yang disebutkan sebelumnya. Hubungan Perusahaan Cangkang dan Pencucian Uang, mirip dengan hubungan roti dan mentega, atau hubungan bahan bakar dan mobil.

Skema Amnesti Pajak berbeda dengan skema Pencucian Uang. Semua skema lainnya menyamarkan tampilan uang hitam sehingga terlihat bersih (putih) padahal skema amnesti justru mengubah uang hitam menjadi putih. Dengan bahasa sederhana, pemerintah melalui skema ini, menuntut pengungkapan uang hitam dan memungut pajak atas pengungkapan tersebut sambil berjanji takkan mempersoalkan sumber uang gelap tersebut. Akibatnya, uang hitam yang diungkapkan, menjadi putih.

Ada lebih banyak metode yang disebutkan Chandna dalam bukunya, tetapi tak kita ungkap di sini. Perlu kita simpulkan, menurut Chandna, tak semua metode Money Laundering haruslah rumit. Ada yang sesederhana salju, tetapi keefektifan metode semacam itu, selalu meragukan.
Chandna kemudian menawarkan beberapa saran. Pertama, Pendidikan tentang efek buruk uang hitam: Bayangkan, keluarga seorang birokrat terkemuka, menyuruhnya agak tak melakukan apapun yang, secara moral, salah. Profesional dan karyawan, menolak melakukan malpraktek dengan biaya berapapun, kendati ada tekanan dari atas. Sebuah bangsa berkembang ketika seluruh rakyatnya berkembang, dan itu hendaknya, mengalir dari atas, dan bukan dari bawah piramida.
Kedua, Tata Kelola Politik: Andaikan aku memperoleh Rp 100 juta dengan susah payah, aku akan membelanjakannya dengan sangat bijak dan hati-hati. Apakah pemerintah menjalankan pula kehati-hatian dalam hubungannya dengan semangat uang publik? Jika tidak, pembayar pajak punya alasan untuk berkelit. Tatkala sebagian dari uang hasil jerih payah mereka diambil oleh pemerintah, uang itu hendaknya dibelanjakan dengan tanggungjawab yang sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang memperolehnya (para pembayar pajak) dari pendapatan tersebut. Kita punya standar tata kelola perusahaan yang ketat, yang diterapkan dengan rajin, tetapi dalam hal politik, standar seperti itu, tampaknya sirna. Alasan perbedaan ini, tak mungkin karena entitas korporasi lebih penting bagi negara kita ketimbang entitas politik, atau para korporasi yang punya lebih banyak ruang bagi manipulasi.
Ketiga, penguatan yudikatif: Segala sesuatu hendaknya dilakukan guna memperkuat yudikatif, sehingga tercipta sistem check and balance yang kuat dan tiada (walau pemerintah) yang menjadi lebih kuat dibanding hukum. Otonomi peradilan hendaklah dijaga semaksimal mungkin. Teknologi canggih, lebih banyak sumber daya dan infrastruktur berkualitas tinggi, mesti disediakan. Ketentuan yang lebih memungkinkan semestinya ada untuk memutuskan kasus berdasarkan bukti tak langsung. Perlu dicamkan, keadilan yang tertunda merupakan keadilan yang tertolak.
Tak perlu dikatakan bahwa terlepas dari sejumlah kekurangan, di negara besar dengan sejumlah populasi besar orang-orang baik dan potensi di sekelilingnya, semestinya, kita junjung.

Sesi berikutnya, akan kita tinjau sudut pandang David Chaikin dan J.C. Sharman, Biidznillah.
[Bagian 3]
[Bagian 1]