"Ada apa dengan IKN?" Bagong memulai lagi. "Rumor membawa kabar, IKN bukan lagi sekadar kota; resminya sudah jadi belantara! Lupakan soal tatakota—para-para 'Ternak Mulyono' kini tengah mempertimbangkan mengangkat Tarzan sebagai kepala otorita. Buat apa butuh gedung pencakar langit kalau bisa punya rumah pohon? Di IKN, tampaknya flora setempat telah mengambilalih 'kepemilikan tanaman' secara ekstrem. Apa yang dimulai dari beberapa pohon muda telah berubah menjadi perlawan botani besar-besaran oleh para tanaman yang melakukan kudeta terhadap para pekerja konstruksi! Para pekerja kini membawa kompas dan peta untuk menavigasi apa yang telah mereka bangun. 'Sumpah, gua tinggalin gedungnya di sini,' seorang pekerja setempat yang kebingungan terdengar berkata sembari berusaha menemukan jalan keluar melalui rimba semak belukar. Lupakan gondola di Itali; IKN kini menjadi tempat yang tepat bagi para penggemar air! Dengan banjir yang menjadi hal yang biasa, para 'ternak Mulyono' mempertimbangkan menukar Rubicon mereka dengan kano. Siapa yang butuh jalan jika dikau bisa mendayung ke tempat kerja? Mengapa repot-repot dengan perencanaan kota lama yang membosankan jika dirimu bisa mengubah kotamu menjadi taman air? Moto baru IKN bisa jadi adalah 'Splash Zone Ahead!' dimana setiap hujan lebat semata undangan buat acara berenang dadakan. Di IKN, frasa 'stay indoors' telah bermakna yang sama sekali baru. Dengan rumah-rumah yang secara teratur berubah menjadi habitat air, penduduk kini menyempurnakan keterampilan snorkeling mereka hanya untuk mengambil camilan di dapur. Ahli meteorologi (dari 'ternak Mulyono') di IKN kini memperkirakan 'peluang besar bersenang-senang' dengan setiap ramalan hujan. Lupakan payung; penduduk setempat disarankan mengenakan jaket pelampung dan membawa pelampung bagi perjalanan harian mereka!
Mengapa puas dengan empat musim jika dikau bisa punya satu musim hujan yang tak berujung? IKN mengusung identitas barunya sebagai the 'City of Eternal Rain,' dimana setiap hari terasa bagai liburan tropis—tanpa sinar matahari! Para turis mulai saling menyapa dengan, 'Water you doing today?' saat mereka menyusuri jalan-jalan yang banjir. Pengingat yang ramah bahwa di IKN, air bukan sekadar kebutuhan; melainkan gaya hidup!
Saat ini, belum ada penduduk resmi yang tinggal di IKN, ibukota baru Indonesia. Rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditetapkan pada Januari 2025 telah ditunda tanpa batas waktu. IKN resmi menjadi kota hantu paling trendi di Kalimantan Timur! Tanpa penduduk yang menghantui jalan-jalannya, lokasi ini menjadi tempat pelarian yang sempurna bagi mereka yang bosan dengan kota yang padat. Siapa yang butuh lingkungan perkotaan yang ramai bila dirimu bisa mendapatkan keheningan yang damai dan ber-echo?
Mengapa harus bepergian jauh berlibur jika dirimu bisa menikmati sendiri ibukota? IKN kini menjadi destinasi menginap terbaik—jangan lupa bawa perlengkapan berkemah, soalnya kagak ada yang nyediain layanan kamar!
Bayangkan saja kemungkinannya: dirimu dapat menyelenggarakan rapat pemerintahan sendiri atau mendeklarasikan diri sebagai Walikota-walikotaan atau bahkan Presiden-presidenan!
Relokasi ASN telah ditunda berkali-kali sehingga mulai terdengar seperti sekuel film. 'Segera Hadir: ASN 5 - Masih nyari Perumahan!' Peringatan spoiler: masih belum ditemukan!
Tanpa penduduk sekitar, IKN dengan cepat berubah menjadi taman bermain alam. Satwa liar setempat dilaporkan sangat gembira dengan tempat tinggal baru mereka, dengan kabar tentang rusa yang mengadakan rapat dewan di tempat yang dulunya merupakan lokasi konstruksi! Untungnya, meskipun tantangan besar menanti di depan, Presiden baru Indonesia masih bersedia merogoh kocek dalam dan mengubah hutan belantara ini menjadi taman bermain politik Indonesia pada tahun 2028!
Itu belum cukup; masih ada lagi warisan Mulyono yang bikin hidup rakyat Indonesia berjumpalitan—selamat datang di PSN, atau seperti yang kita suka menyebutnya, ‘Proyek Sengsarakan Negeri!' Dalam perubahan nasib yang mengejutkan, PSN Indonesia telah menjadi topik pembicaraan terhangat, bukan karena tujuan ambisiusnya, tapi karena banyolan yang telah mereka timbulkan di seluruh archipelago. Para kritikus dan masyarakat lokal sama-sama memberikan komentar, dan katakan saja, inilah hiruk-pikuk! Aktivis lingkungan bersatu, bukan hanya untuk menyelamatkan pohon tetapi juga mengikuti audisi acara realitas baru berjudul 'Survivor: The Last Citizen Standing.' Dengan setiap proyek PSN baru, mereka mengklaim bahwa sepetak surga lainnya dikorbankan. 'Kalau terus begini, kita hanya dapat lahan buat parkiran doang!' keluh seorang aktivis sambil memegang tanda bertuliskan, 'Selamatkan Negeri Kita—Semuanya mau diobral!'
Warga memainkan permainan kartu yang tak disengaja dengan lahan mereka. 'Kirain lahan ini milik gua," kata seorang petani yang bingung, "tapi sekarang, keknya gua kudu nyewa dari para konglomerat!" Ketika sengketa tanah meningkat, beberapa penduduk setempat bercanda mempertimbangkan acara realitas yang disebut 'Who Wants to Be Tuan Tanah?' dimana pemenangnya akan mendapati tempat tinggal mereka dihargai dengan sangat murah!
Sementara beberapa penduduk setempat riang-gembira oleh peluang kerja potensial dari proyek PSN, banyak yang mendapati dirinya dalam skenario seperti sitcom. 'Gua dijanjiin kerjaan, tapi yang gua dapetin cuman sekop ama kartu ucapan 'semoga sukses',' kata seorang penduduk yang kebingungan. 'Gua rasa, gua sekarang menjadi bagian dari klub 'Menggali Mimpi'!'
Saat PSN Indonesia berlangsung bagaikan sandiwara komedi absurd, baik kritikus maupun masyarakat lokal menemukan humor di tengah kekacauan ini. Dengan bencana lingkungan yang mengancam dan sengketa lahan yang meningkat, tampaknya tawa mungkin menjadi obat mujarab untuk mengarungi sirkus nasional ini. Jadi, ambillah popcornmu dan saksikan—inilah salah satu acara yang tak boleh engkau lewatkan!
Belum kelar dengan soalan PSN, dalam plot twist yang bahkan tak dapat dituliskan dalam sinetron terbaik sekalipun, Indonesia menghadapi krisis gas LPG 3 kg bersubsidi yang sangat dibutuhkan oleh rumah tangga. Saat para warga memasak makanan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengubah negara ini menjadi perburuan harta karun raksasa—hanya saja, bukan emas batangan, semua orang sedang mencari tabung gas yang sulit ditemukan! Laporan menunjukkan bahwa tabung gas 3 kg yang dulunya berlimpah kini menjadi langka seperti penampakan unicorn. Gua pikir, gua doang yang kurang beruntung," kata seorang ibu rumah tangga kebingungan, "tetapi sekarang, rasanya gua seperti sedang nonton episode 'The Survivor: Kitchen Edition.''
Rakyat menjerit, 'Ini pengalihan issue! Bahlil memang Bahlul! Doi pikir argumennya brilian, tapi itu gak lebih dari ocehan wong mendem yang lagi nenggak wiski Hibiki.', mengumpat sang menteri pembuat kebijakan, yang tampaknya telah mengempiskan kebijakan presiden seperti balon di pesta anak-anak, seolah-olah presiden akan memutuskan hal itu sejak awal. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana revolusioner: mengubah sistem subsidi LPG menjadi peta harta karun berteknologi tinggi! "Kami menggunakan teknologi mutakhir, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 'untuk memastikan bahwa hanya mereka yang berhak yang mendapatkan gas. Yaah seperti Pokemon Go, bukan buat nangkep Pikachu, tapi berburu gas melon!"
Saat para warga berburu dengan peta darurat dan detektor logam, rumor beredar tentang pasar gas bawah tanah rahasia. 'Gua denger ada seseorang di lingkungan gua yang ngaku punya simpanan tabung gas 3 kg di ruang bawah tanahnya,' kata seorang warga sambil terkekeh. 'Gua bakal ikutan makan malem bareng doi!'
Namun, tentu saja, hal ini langsung dibantah oleh seorang perwira dari Partai Cokelat, yang seperti biasa, lebih mengutamakan kepentingan kaum elite bisnis daripada rakyat jelata. "Kami melakukan penyelidikan," ungkapnya dengan keseriusan seperti seorang pemimpin sirkus, "dan ternyata penjualnya kagak bisa ngebedain melon asli dengan tabung gas melon!"
Dalam upaya memulihkan ketertiban, para pejabat mendesak masyarakat agar tak panik membeli atau menimbun gas. 'Tolong jangan ubah dapur Anda menjadi medan perang,' pinta mereka. 'Kami sedang mengusahakannya! Inga-inga, sabar itu suatu kebajikan—terutama ketika Anda menunggu gas tiba!'
Saat Indonesia menghadapi krisis yang ngebanyol ini, satu hal yang jelas: jika dikau dapat bertahan hidup dari kelangkaan gas tahun 2025, dirimu dapat bertahan hidup dari apapun! Nantikan informasi terbaru tentang kisah menarik ini!" pungkas Bagong.