“Ramadhan adalah bulan pembaruan spiritual, disiplin, dan rahmat Ilahi yang luar biasa,” kata Limbuk kepada Cangik usai membaca ayat penutup surah al-Fath,
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
'Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Engkau melihat mereka rukuk dan sujud (dalam shalat) memohon karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itulah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yakni laksana benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. (Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." [QS. Al-Fath (48):29]
Surah al-Fath dikaitkan dengan kemenangan dan kesuksesan Ilahi, sebuah pengingat besar bahwa Ramadhan merupakan waktu untuk menaklukkan hasrat seseorang dan mencapai kesuksesan spiritual. Al-Fath (Bahasa Arab: الفتح, artinya: "Kemenangan") adalah surah ke-48 dalam Al-Qur'an dengan 29 ayat. Surah ini diturunkan di Madinah pada tahun keenam Hijrah, pada saat Perjanjian Hudaybiya antara negara-kota Muslim Madinah dan kaum musyrik Mekah. Sebagian orang membacanya di awal Ramadhan untuk memohon kemudahan dan keberkahan.
"Ramadhan tak semata tentang berpantang dari makanan dan minuman; ia adalah kesempatan untuk menyegarkan jiwa, menyucikan qalbu, dan terkoneksi kembali dengan Allah. Setiap lapar dan dahaga merupakan pengingat akan ketergantunganmu kepada-Nya, memperdalam iman dan rasa syukurmu. Ramadhan adalah bulan transformasi.
Ramadhan juga merupakan Bulan Al Quran. Bulan ini adalah bulan turunnya Al Quran, maka marilah kita juga memasukkannya ke dalam hati kita. Biasakan diri menghayati kata-katanya, merenungkan maknanya, dan menerapkannya dalam kehidupan.
Allah berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.' (QS Al-Baqarah (2):185)
Pintu-pintu rahmat terbuka lebar di bulan Ramadhan. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Ketika Ramadhan dimulai, pintu-pintu surga dibuka." Dalam riwayat lain, "Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan setan-setan dirantai." Ada pula dikatakan, "Pintu-pintu rahmat dibuka." (Muttafaq alaih)
Ramadhan adalah undangan untuk berdoa dengan tulus. Bisikan hatimu didengar dengan keras dan jelas oleh Allah di bulan yang penuh berkah ini. Dia, Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
'وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
'Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu [duhai Muhammad] tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.' [QS Al-Baqarah (2):186]
Maka janganlah berhenti—mintalah segalanya, mulai dari dunia hingga akhirat, dan percayalah pada rahmat-Nya.
Taqwa merupakan tujuan akhir Ramadhan, Allah berfirman dalam Al-Qur'an,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
'Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.' (QS. Al-Baqarah (2):183)
Bagaimana memupuk Taqwa di Bulan Ramadhan? Jalinlah hubungan yang erat dengan Al-Quran. Al-Quran adalah kitab Taqwa. Bacalah Al-Quran setiap hari, renungkan maknanya, dan biarkan Al-Quran menuntun qalbumu. Cobalah menghafalkan sebagian kecil atau membaca ulang ayat-ayat tentang Taqwa. Sempurnakan Shalatmu dan tingkatkan shalat nawafil (Shalat nawafil adalah shalat sunnah yang dianjurkan agar dikerjakan, tetapi tak diwajibkan). Jadikan shalatmu lebih khusyuk—rasakan kehadiran Allah dalam setiap sujudmu. Shalat Tarawihlah dengan penuh ketaatan, dan jangan lewatkan Tahajjud—waktu ketika doa paling dikabulkan.
Jagalah lidah dan hatimu. Taqwa tak semata tentang menghindari makanan dan minuman; ia tentang mensucikan pikiran, perkataan, dan tindakanmu. Berbicaralah yang baik atau diam, hindari pertengkaran, dan singkirkan rasa iri atau dendam dari qalbumu.
Jadikan Istighfar dan doa sebagai kebiasaan harianmu. Rasulullah ﷺ memohon ampunan lebih dari 70 kali sehari—berapa banyak lagi yang harus kita lakukan? Buatlah daftar doa harian dan mohonlah Taqwa secara spesifik:
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الۡعَجۡزِ وَالۡكَسَلِ، وَالۡجُبۡنِ وَالۡبُخۡلِ، وَالۡهَرَمِ وَعَذَابِ الۡقَبۡرِ. اللّٰهُمَّ آتِ نَفۡسِي تَقۡوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنۡتَ خَيۡرُ مَنۡ زَكَّاهَا، أَنۡتَ وَلِيُّهَا وَمَوۡلَاهَا. اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنۡ عِلۡمٍ لَا يَنۡفَعُ، وَمِنۡ قَلۡبٍ لَا يَخۡشَعُ، وَمِنۡ نَفۡسٍ لَا تَشۡبَعُ، وَمِنۡ دَعۡوَةٍ لَا يُسۡتَجَابُ لَهَا
'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kelemahan, kemalasan, sifat penakut, sifat pelit, pikun, dan azab kubur. Ya Allah, berilah kepada jiwaku ketakwaannya dan sucikanlah ia. Engkaulah sebaik-baik Dzat yang mensucikan. Engkaulah yang menjaga dan menguasainya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari qalbu yang tidak khusyu', dari jiwa yang tak merasa puas, dan dari doa yang tak terkabulkan.' [Sahih Muslim]
Amalkan Ihsan dalam segala hal. Taqwa adalah sadar akan Allah walaupun tiada yang melihat. Puasa bukan semata soal raga, melainkan pula soalan mata, telinga, dan hati—menghindari apapun yang menjauhkanmu dari-Nya.
Berilah sedekah dan carilah Lailatul Qadar. Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan di bulan Ramadhan. Bersedekahlah setiap hari, meskipun sedikit. Carilah Lailatul Qadar dengan penuh ketaatan—bisa jadi malam itu hidupmu berubah selamanya.
Taqwa adalah perjalanan seumur hidup, dan Ramadhan adalah dorongan bagimu dalam mencapainya. Teruslah berdoa, tetaplah ikhlas, dan percayalah bahwa Allah akan menuntun hatimu. Semoga Dia memberkahimu dengan Ramadhan yang penuh barokah, rahmat, dan transformasi!
Puasa juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa syukur kita, sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam Surah Al-Baqarah (2:185). Ketika kita menahan diri dari makan dan minum, kita menyadari betapa kita menganggapnya remeh. Rasa lapar mengingatkan kita kepada mereka yang kekurangan kebutuhan dasar sehari-hari, sehingga meningkatkan rasa syukur kita.
Puasa membantu kita menghargai karunia Iman dan Islam. Tak semua orang memiliki berkah mengenal Allah, dan puasa membuat kita lebih sadar akan rahmat-Nya. Dengan berpuasa, kita merasa lemah tanpa makanan—hal ini mengingatkan kita bahwa kesehatan kita adalah karunia dari Allah. Kita belajar bersyukur atas setiap tarikan napas, setiap tegukan air, dan setiap makanan yang kita nikmati.
Bersyukur bukan sekadar merasa bersyukur, tetapi juga mengungkapkannya melalui ibadah. Kita menunjukkan rasa syukur dengan berdoa, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak amal-shalih.
Rasulullah ﷺ adalah hamba Allah yang paling bersyukur, dan beliau ﷺ berpuasa secara teratur, bahkan di luar bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisha (رضي الله عنها) bahwa Nabi ﷺ biasa berdiri (sholat) di malam hari hingga kakinya membengkak. Ia (رضي الله عنها) berkata beliau ﷺ, 'Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?' Beliau ﷺ menjawab,
أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
'Bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?' [Sahih Bukhari & Muslim]
Hal ini menunjukkan bahwa rasa syukur yang sejati diungkapkan melalui tindakan, bukan sekedar kata-kata.
Oleh karenanya, agar lebih menunjukkan rasa syukur di bulan Ramadhan ini, ingatlah nikmat Allah saat berbuka puasa; bersedekahlah kepada mereka yang kesulitan mencari makanan; bersyukurlah kepada Allah atas tuntunan Islam dan berusahalah lebih banyak mengamalkannya; dan perbanyaklah doa, dzikir, dan shalat sebagai bentuk syukur.
Ramadhan bukan cuma tentang berpuasa dari makanan dan minuman—ia undangan Ilahi untuk menemukan kembali dirimu, menyelaraskan kembali hatimu, dan terkoneksi kembali dengan Allah.
Ramadhan adalah sebuah cermin. Ramadhan menyingkirkan gangguan—pertemuan sosial, kesenangan, bahkan rutinitas harian kita—sehingga kita dapat melihat diri sendiri. Siapakah diriku tanpa kebiasaanku? Seberapa besar hidupku benar-benar berpusat pada Allah? Apakah diriku mengendalikan keinginanku, atau apakah keinginanku yang mengendalikan diriku? Inilah bulan untuk berhenti sejenak, merenung, dan mengkalibrasi ulang.
Mindset atau pola pikir Ramadhan lebih dari sekadar berpuasa. Pandanglah Ramadhan sebagai tempat latihan spiritual—bukan hanya tentang berpuasa, melainkan tentang menjauhi hal-hal negatif, kebiasaan buruk, dan godaan. Inilah kesempatan dirimu membangun disiplin dan membawa perubahan positif melampaui Ramadhan.
Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan yang mengubahmu, mengangkat derajatmu, dan membawamu lebih dekat kepada Allah dibanding sebelumnya. Amin, amin yaa Rabbal Alamin," pungkas Limbuk.