Senin, 08 Juli 2024

Ocehan Seruni (13)

"Usai diperiksa oleh dokter, Limbuk bertanya, 'Apa sih penyebab kulit kering, dok?'
Sembari menuliskan resep, sang dokter menjawab singkat, 'Handuk'."

“Perekonomian dapat diibaratkan sebagai mesin yang mendorong pertumbuhan dan kemakmuran. Mesin yang dirancang dengan baik akan menggerakkan bangsa agar maju, membuka lapangan kerja, peluang, dan kesejahteraan. Konsep kekuatan ekonomi sebuah negara atau bangsa dapat diibaratkan sebagai Tulangpunggung, sebagaimana tulangpunggung yang kuat menopang tubuh, perekonomian yang kuat menjadi tulangpunggung sebuah negara, menghadirkan stabilitas dan ketahanan di momen-momen penuh tantangan. Perekonomian yang berkembang bertindak sebagai mercusuar, menuntun negara melewati badai ketidakpastian dan mengiringinya ke pantai kemakmuran yang lebih cerah.
Perekonomian laksana sebuah orkestra simfoni, dimana beragam sektor dan industri selaras melantunkan simfoni kemakmuran dan kemajuan. Denyut nadi aktivitas ekonomi, bagaikan detak jantung yang stabil, menunjukkan kebugaran dan vitalitas perekonomian sebuah negara, bagi kepentingan kesejahteraannya secara keseluruhan.
Perekonomian bertindak sebagai cahaya penuntun, menarik investasi, talenta, dan peluang, menerangi jalan menuju kekuatan ekonomi dan pengaruh global. Bagaikan permadani rumit yang ditenun dengan beragam benang, perekonomian yang kuat merajut beragam sektor dan industri, menjalin kemakmuran yang berlimpah dan tangguh. Ibarat benteng yang kokoh, perekonomian yang kuat melindungi sebuah negara dari ancaman eksternal dan kemerosotan ekonomi, menjamin keamanan dan stabilitas di dalam negeri,” lanjut Seruni sambil berjalan di Pasar Tanah Abang Jakarta, salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang dikenal dengan beragam jenis kain, pakaian, dan aksesoris. Sebelum Covid-19, pasar ini merupakan pusat tempat pedagang grosir dan pengecer ramai berkumpul membeli barang dalam jumlah besar. Pasar Tanah Abang dibagi menjadi beberapa bagian yang mengkhususkan diri pada berbagai jenis tekstil, yang melayani pelanggan lokal dan internasional. Selepas Covid-19, pasar ini terus meredup dan belum kembali normal. Pasar Tanah Abang tak semata pusat komersial, namun juga landmark budaya, mencerminkan semangat perdagangan dan kewirausahaan Jakarta yang dinamis.

"Ekonom dan filsuf Skotlandia Adam Smith membahas pembagian kerja sebagai pendorong utama produktivitas ekonomi. Ia berpendapat bahwa tatkala para pekerja berspesialisasi dalam tugas-tugas tertentu, mereka menjadi lebih efisien dan produktif, sehingga mengarah pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Barangkali, konsepnya yang paling ikonik ialah 'the invisible hand', mengacu pada sifat pasar yang mengatur dirinya sendiri. Smith berpendapat bahwa individu yang mengejar kepentingan pribadinya di pasar yang kompetitif, secara tak sengaja meningkatkan kesejahteraan umum seolah dipandu oleh tangan tak terlihat dan intervensi pemerintah yang minimal dalam urusan ekonomi. Ia berpendapat bahwa pasar, jika dibiarkan beroperasi secara bebas dan tanpa campur tangan yang tak semestinya, dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien dan mendorong kesejahteraan ekonomi.
Smith membahas teori nilai tenaga kerja, dengan menyatakan bahwa nilai suatu barang atau jasa ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan memproduksinya. Teori ini berpengaruh dalam ilmu ekonomi klasik namun terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Smith mengidentifikasi tiga faktor produksi—tanah, tenaga kerja, dan modal—dan membahas peran mereka dalam proses produksi. Ia mengkaji bagaimana interaksi ketiga faktor produksi tersebut mempengaruhi output dan distribusi ekonomi. Saat mengadvokasi pasar bebas, Smith juga mengakui peran pemerintah di bidang tertentu seperti pertahanan, peradilan, dan infrastruktur publik. Ia berpendapat bahwa negara, semestinya menyediakan barang publik yang tak dapat disediakan oleh pasar secara efisien.
Smith membahas sumber kekayaan nasional dan distribusi pendapatan, menyoroti bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan standar hidup seluruh anggota masyarakat, meskipun pada tingkat yang berbeda-beda. Ia mengkritik kebijakan merkantilis yang lazim pada masanya, yang berfokus pada akumulasi emas dan perak melalui ekspor dan membatasi impor. Ia justru menganjurkan kebijakan yang mendorong produksi dalam negeri dan mendorong perdagangan berdasarkan keunggulan komparatif.

Kekuatan ekonomi merupakan salah satu pilar fondasi yang menentukan kekuatan dan pengaruh suatu negara atau bangsa yang kuat. Ia mencakup berbagai elemen yang berkontribusi terhadap kemampuan sebuah negara mempertahankan pertumbuhan, meningkatkan standar hidup, dan memberikan pengaruh, baik secara domestik maupun internasional. PDB (Produk Domestik Bruto) yang tinggi dan terus berkembang menunjukkan perekonomian yang sehat. Ia mencerminkan nilai total barang dan jasa yang diproduksi, menandakan aktivitas ekonomi dan produktivitas yang kuat. Pertumbuhan berkelanjutan dari waktu ke waktu memastikan bahwa sebuah negara dapat meningkatkan kualitas hidup warganya, mengurangi kemiskinan, dan berinvestasi dalam pembangunan di masa depan.
PDB merupakan nilai moneter total dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara pada waktu tertentu, biasanya setiap tahun atau setiap triwulan. Data ini berfungsi sebagai ukuran luas dari aktivitas perekonomian secara keseluruhan dan memberikan gambaran mengenai kesehatan perekonomian suatu negara. PDB yang kuat menandakan perekonomian yang sehat dengan tingkat produksi, konsumsi, dan investasi yang tinggi. PDB per kapita yang lebih tinggi dikaitkan dengan standar hidup yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Pengambil kebijakan menggunakan data PDB untuk merumuskan kebijakan ekonomi dan mengambil keputusan mengenai tindakan fiskal dan moneter.
Perekonomian dengan berbagai sektor (pertanian, industri, jasa) lebih mampu mempertahankan tingkat PDB yang tinggi. Peningkatan teknologi dan produktivitas meningkatkan output tanpa harus meningkatkan biaya input. Tingkat investasi dalam dan luar negeri yang lebih tinggi meningkatkan pembentukan modal dan meningkatkan kapasitas ekonomi. Tingkat kepercayaan konsumen dan belanja yang tinggi mendorong permintaan dan merangsang aktivitas ekonomi. Kinerja ekspor yang kuat berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB dengan meningkatkan permintaan barang dan jasa domestik di pasar internasional.

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan kuantitas dan kualitas barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian dari waktu ke waktu. Biasanya diukur sebagai persentase kenaikan PDB riil, yang disesuaikan dengan inflasi. Tingkat Pertumbuhan PDB per Kapita mengukur pertumbuhan ekonomi per orang, memberikan wawasan tentang perubahan standar hidup rata-rata.
Investasi modal fisik (mesin, infrastruktur) meningkatkan kapasitas produksi. Pendidikan dan pelatihan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan kemampuan inovasi. Kemajuan teknologi mendorong efisiensi, produktivitas, dan pengembangan produk dan layanan baru. Tatakelola yang efektif, kerangka hukum, dan properti, memunculkan lingkungan yang stabil bagi kegiatan ekonomi. Ketersediaan dan pengelolaan sumber daya alam yang efisien berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi dapat didorong oleh peningkatan faktor input seperti tenaga kerja dan modal, atau didorong oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi, seringkali melalui kemajuan teknologi dan inovasi.

Pertumbuhan ekonomi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, layanan kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan. Pertumbuhan membuka kesempatan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Output perekonomian yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan pemerintah, sehingga memungkinkan lebih banyak investasi publik dan layanan sosial. Pertumbuhan mendorong inovasi dan kemajuan teknologi, mendorong pembangunan ekonomi lebih lanjut. Negara-negara yang kuat secara ekonomi dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dalam urusan ekonomi global dan negosiasi perdagangan.
Akan tetapi, pertumbuhan yang cepat dapat menyebabkan kesenjangan pendapatan jika manfaatnya tak terdistribusikan secara merata ke seluruh penduduk. Pertumbuhan perlu diimbangi dengan kelestarian lingkungan agar mencegah penipisan sumber daya dan kerusakan ekologi. Perekonomian mengalami siklus pertumbuhan dan kontraksi, sehingga memerlukan kebijakan mengelola fase-fase 'boom and bust'. Pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal semisal kondisi ekonomi global, ketegangan geopolitik, dan bencana alam.

Elhanan Helpman menggali kompleksitas seputar pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor pendorongnya. Helpman mengeksplorasi pertanyaan mendasar tentang apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Ia membahas bagaimana pertumbuhan bukanlah proses linier dan dapat bervariasi antar negara dan wilayah. Inovasi disorot sebagai pendorong penting pertumbuhan ekonomi. Ia membahas hubungan rumit antara kesenjangan dan pertumbuhan ekonomi. Helpman menekankan bahwa kesenjangan dapat mempengaruhi laju (kecepatan dan besaran) dan keberlanjutan (stabilitas jangka panjang) pertumbuhan ekonomi dengan cara yang amat berarti. Ketimpangan seringkali mengakibatkan kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Masyarakat yang lebih kaya mampu memperoleh pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik, sementara kelompok masyarakat yang lebih miskin mungkin tak punya akses terhadap layanan-layanan penting ini. Akses yang tak setara terhadap pendidikan dan layanan kesehatan menyebabkan akumulasi sumber daya manusia yang tak merata, yang dapat membatasi produktivitas perekonomian secara keseluruhan. Tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan tak sehat, tidak dapat berkontribusi secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi. Agar pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, sangat penting memiliki tenaga kerja yang terdidik dan sehat. Ketimpangan melemahkan hal ini dengan memunculkan hambatan terhadap pengembangan sumber daya manusia, yang memperlambat kemajuan ekonomi.
Tingkat kesenjangan yang tinggi dapat menyebabkan ketegangan sosial dan ketidakstabilan politik, karena kelompok yang terpinggirkan merasa terkucilkan dan kehilangan haknya. Hal ini dapat mengakibatkan kerusuhan dan konflik, mengganggu kegiatan ekonomi dan menghambat investasi. Ketimpangan dapat mempengaruhi keputusan dan kebijakan politik. Pemerintah dapat menghadapi tekanan dalam menerapkan langkah-langkah populis yang mungkin tak sehat secara ekonomi, sehingga menyebabkan alokasi sumber daya yang tak efisien dan lambannya pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan yang terus-menerus dapat mengikis kepercayaan terhadap institusi dan pemerintahan, sehingga menyebabkan korupsi dan inefisiensi yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
Ketimpangan yang tinggi dapat membatasi partisipasi sebagian besar penduduk dalam kegiatan inovatif, sehingga menurunkan laju kemajuan teknologi secara keseluruhan. Akses yang adil terhadap pendidikan dan sumber daya memastikan bahwa talenta dari seluruh lapisan masyarakat termanfaatkan, sehingga mendorong perekonomian yang lebih dinamis dan inovatif. Helpman menekankan bahwa pembangunan yang seimbang dan inklusif sangat penting mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ketimpangan tak hanya berdampak pada laju pertumbuhan dengan membatasi permintaan agregat dan pengembangan sumber daya manusia, namun pula mengancam keberlanjutan pertumbuhan dengan memunculkan ketidakstabilan sosial dan politik. Para pengambil kebijakan hendaklah fokus pada pembuatan kebijakan inklusif yang mengurangi kesenjangan dan mendorong partisipasi ekonomi yang luas agar mendorong pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.
Mengatasi kesenjangan akan meningkatkan efisiensi ekonomi dengan memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara lebih efektif dan sebagian besar penduduk dapat berkontribusi dan memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Helpman menggarisbawahi bahwa kesenjangan dapat berdampak signifikan terhadap laju dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dengan mempengaruhi aspek-aspek utama perekonomian seperti pengembangan sumber daya manusia, permintaan agregat, stabilitas sosial, investasi, inovasi, dan kebijakan ekonomi.
Helpman berpendapat bahwa kemajuan teknologi dan inovasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan meningkatkan produktivitas dan membuka peluang baru. Ia menekankan pentingnya institusi dan kebijakan ekonomi dalam memfasilitasi pertumbuhan. Tatakelola yang baik, perlindungan hak milik, dan kebijakan yang mendorong investasi pada sumber daya manusia dan infrastruktur yang efisien dan efektif, dipandang sebagai faktor penting.
Helpman menggarisbawahi bahwa pembangunan infrastruktur yang komprehensif sangat penting mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tak semata jalan tol atau bandara, namun segala jenis infrastruktur—transportasi, energi, komunikasi, air, pendidikan, layanan kesehatan, perumahan, dan kelembagaan—saling terkait dan berkontribusi terhadap produktivitas perekonomian secara keseluruhan. Berinvestasi dalam infrastruktur menghasilkan manfaat jangka panjang dengan meningkatkan efisiensi ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan memastikan pembangunan berkelanjutan. Para pembuat kebijakan hendaknya memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang efisien dan efektif sebagai komponen utama kebijakan ekonomi, memastikan pendanaan dan perencanaan yang memadai untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan. Helpman memandang infrastruktur yang efisien dan efektif sebagai landasan pembangunan ekonomi. Infrastruktur transportasi, energi, komunikasi, air, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan institusi yang memadai dan efisien, sangat penting mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup.

Perekonomian yang beragam dan dinamis (diverse and dynamic economy) merupakan faktor kunci dalam memastikan stabilitas, ketahanan, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Jenis perekonomian ini dicirikan oleh berbagai industri dan kegiatan ekonomi yang berkontribusi terhadap kesehatan perekonomian secara keseluruhan. Perekonomian yang beragam mencakup aneka industri dan sektor, termasuk pertanian, manufaktur, jasa, dan teknologi. Keberagaman ini membantu memitigasi risiko yang terkait dengan kemerosotan ekonomi di sektor mana pun. Karakteristik utama dari perekonomian yang beragam dan dinamis mencakup Keberagaman Sektoral, perpaduan yang sehat antara sektor primer (pertanian, pertambangan), sekunder (manufaktur, konstruksi), dan tersier (jasa, teknologi informasi) mengurangi ketergantungan pada satu industri saja. Diversifikasi memungkinkan perekonomian bertahan terhadap guncangan yang terjadi pada sektor tertentu, seperti anjloknya harga minyak atau penurunan industri teknologi; Inovasi dan kemajuan teknologi dapat terdiri dari Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan yang mendorong inovasi, menghasilkan produk, layanan, dan industri baru. Penggunaan teknologi baru akan meningkatkan produktivitas dan menciptakan peluang ekonomi baru; Integrasi Global yang melibatkan keterlibatan dalam berbagai pasar internasional mengurangi ketergantungan pada satu negara atau wilayah. Menarik beragam investasi asing membantu mengintegrasikan perekonomian ke pasar global, memfasilitasi pertumbuhan dan stabilitas; Kewirausahaan dan usaha kecil mencakup Ekosistem kewirausahaan, lingkungan yang berkembang bagi perusahaan rintisan dan usaha kecil mendorong inovasi dan persaingan. Usaha kecil dan menengah (UKM) sangat penting dalam penciptaan lapangan kerja dan dinamisme perekonomian; Fleksibilitas Pasar Tenaga Kerja yang menggabungkan investasi berkelanjutan dalam pendidikan dan pelatihan menjamin angkatan kerja yang terampil dan mudah beradaptasi. Fleksibilitas di pasar tenaga kerja memungkinkan pekerja berpindah antar sektor dan wilayah seiring dengan perubahan kondisi perekonomian; Dukungan Kebijakan dan Kelembagaan yang mencakup peraturan yang jelas, adil, dan konsisten membangun lingkungan yang stabil bagi operasi dan pertumbuhan bisnis. Kebijakan pemerintah yang mendorong inovasi, investasi, dan diversifikasi meningkatkan dinamisme perekonomian.

Perekonomian yang beragam dan dinamis dapat memberikan beberapa manfaat. Perekonomian yang terdiversifikasi tak terlalu rentan terhadap penurunan yang terjadi pada sektor tertentu, semisal anjloknya harga komoditas tambang yang berdampak pada perekonomian yang sebagian besar berbasis fosil. Kemampuan mengalihkan sumber daya dan tenaga kerja ke berbagai sektor membantu beradaptasi terhadap perubahan dan guncangan ekonomi. Perekonomian yang dinamis mendorong inovasi berkelanjutan, yang mengarah pada industri baru dan pertumbuhan ekonomi. Basis ekonomi yang beragam meningkatkan daya saing global dengan mengurangi ketergantungan pada beberapa sektor atau pasar. Industri yang beragam membuka peluang kerja yang luas, mengurangi pengangguran dan setengah pengangguran. Keberagaman ekonomi mendorong stabilitas sosial dengan menyediakan berbagai peluang kerja di berbagai sektor. Perekonomian yang terdiversifikasi dan dinamis seringkali bertingkat pendapatan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan standar hidup yang lebih baik. Beragamnya industri memastikan bahwa konsumen mempunyai akses terhadap beragam barang dan jasa, sehingga meningkatkan kualitas hidup.
Terdapat tantangan dalam mencapai dan mempertahankan keragaman dan dinamisme ekonomi. Negara-negara yang sangat bergantung pada sumber daya alam mungkin akan kesulitan melakukan diversifikasi ke sektor lain. Ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri baru dapat menghambat dinamisme perekonomian. Infrastruktur yang buruk dapat membatasi pertumbuhan dan diversifikasi industri. Peraturan yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan kewirausahaan. Fluktuasi perekonomian global dapat berdampak pada stabilitas dan pertumbuhan perekonomian yang beragam. Kebijakan proteksionis di negara lain dapat mempengaruhi ekspor dan integrasi ekonomi.

Memberikan akses permodalan, pendampingan, dan sumber daya bagi startup yang mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis merupakan salah satu strategi menumbuhkan perekonomian yang beragam dan dinamis. Investasi dalam penelitian dan pengembangan termasuk pendanaan penelitian dan pengembangan di berbagai sektor mendorong kemajuan teknologi dan diversifikasi ekonomi. Berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan berkelanjutan memastikan bahwa angkatan kerja dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan ekonomi. Berfokus pada keterampilan yang relevan dengan industri baru mendukung dinamisme perekonomian. Berinvestasi pada infrastruktur transportasi, komunikasi, dan energi mendukung kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Mempromosikan akses terhadap teknologi digital dan internet meningkatkan peluang ekonomi dan inovasi. Turut dalam perjanjian perdagangan memperluas akses pasar dan mendorong integrasi ekonomi. Membangun lingkungan yang menguntungkan bagi investasi asing akan mendiversifikasi perekonomian dan mengintegrasikannya ke pasar global. Memberikan dukungan keuangan dan insentif bagi UKM membantu pertumbuhan dan kontribusi mereka terhadap perekonomian. Menawarkan layanan pengembangan bisnis, seperti pelatihan dan akses pasar, mendukung pertumbuhan UKM.

Perekonomian yang beragam dan dinamis sangat penting bagi keberhasilan dan ketahanan ekonomi jangka panjang sebuah negara. Dengan mengembangkan berbagai industri, merangkul inovasi, dan memastikan fleksibilitas, negara-negara dapat membangun perekonomian yang kuat, mampu menahan guncangan eksternal dan beradaptasi terhadap perubahan global. Hal ini pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup warga negaranya.

Perdagangan dan investasi merupakan komponen penting dalam kekuatan dan pembangunan ekonomi sebuah negara. Keduanya memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengintegrasikan perekonomian ke pasar global. Perdagangan mengacu pada pertukaran barang, jasa, dan modal antar negara. Ia memungkinkan negara-negara berspesialisasi dalam memproduksi apa yang mereka kuasai dan mengimpor apa yang mereka butuhkan atau tak bisa hasilkan secara efisien. Perdagangan dapat mencakup Perdagangan Dalam Negeri, perdagangan dalam batas negara, yang melibatkan pertukaran barang dan jasa antar individu, dunia usaha, dan wilayah; dan Perdagangan Internasional, perdagangan antar negara, yang melibatkan ekspor dan impor barang dan jasa. Komponen Perdagangan Internasional adalah ekspor, barang dan jasa yang dijual ke negara lain, menghasilkan pendapatan dan merangsang produksi dalam negeri; dan Impor, barang dan jasa yang dibeli dari negara lain, memungkinkan akses terhadap produk yang tak tersedia di dalam negeri dan mendorong persaingan.
Perdagangan dapat menyebabkan hilangnya lapangan kerja di industri yang tak mampu bersaing secara internasional, sehingga menimbulkan dislokasi ekonomi dan memerlukan pelatihan ulang tenaga kerja. Manfaat perdagangan mungkin tak terdistribusi secara merata, sehingga menyebabkan kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Perekonomian yang sangat bergantung pada perdagangan internasional dapat rentan terhadap fluktuasi ekonomi global, hambatan perdagangan, dan ketegangan geopolitik.

Investasi mengacu pada alokasi sumber daya, seperti modal, waktu, dan tenaga, ke dalam aktivitas atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan atau manfaat di masa depan. Investasi oleh individu dan bisnis pada aset seperti real estate, mesin, dan infrastruktur merupakan Investasi Sektor Swasta. Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur publik, pendidikan, kesehatan, dan bidang lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi disebut Investasi Sektor Publik.
Investasi di bidang infrastruktur, mesin, dan teknologi meningkatkan kapasitas produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan akan menghasilkan teknologi baru dan peningkatan produktivitas dan daya saing. Investasi menciptakan lapangan kerja, tak hanya di sektor-sektor terdekat, tapi juga di industri dan jasa terkait. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan meningkatkan tingkat keterampilan tenaga kerja, sehingga meningkatkan produktivitas. Investasi di sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi menyebabkan upah dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi bagi karyawan. Investasi pada aset seperti real estat dan saham dapat menghasilkan keuntungan dan akumulasi kekayaan yang sangat berarti. Investasi pada berbagai aset dan sektor mengurangi risiko dan kerentanan perekonomian terhadap guncangan. Investasi pemerintah pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan utilitas umum memfasilitasi kegiatan ekonomi dan konektivitas. Investasi swasta di bidang telekomunikasi, energi, dan transportasi mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Investasi dapat dipengaruhi oleh kemerosotan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan perubahan kebijakan pemerintah. Perubahan kondisi pasar, seperti fluktuasi suku bunga dan nilai mata uang, dapat berdampak pada hasil investasi. Manfaat investasi mungkin terkonsentrasi di wilayah tertentu atau di antara kelompok tertentu, sehingga menyebabkan kesenjangan kekayaan dan pembangunan. Fokus yang berlebihan pada sektor-sektor tertentu dapat menyebabkan kurangnya investasi di bidang-bidang penting lainnya, sehingga mempengaruhi pertumbuhan yang seimbang. Investasi di sektor-sektor tertentu, seperti pertambangan dan penebangan kayu, dapat menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan degradasi lingkungan. Investasi industri dan infrastruktur dapat berkontribusi terhadap polusi dan perubahan iklim, sehingga memerlukan kesinambungan. Mendorong investasi pada energi terbarukan, infrastruktur yang persisten, dan teknologi ramah lingkungan, mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Ruchir Sharma menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya perekonomian suatu negara dalam lanskap global kontemporer. Sharma mengidentifikasi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran, dengan menekankan faktor-faktor seperti demografi, stabilitas politik, kualitas kelembagaan, dan inovasi teknologi. Ia berargumentasi bahwa negara-negara dengan kondisi yang menguntungkan di bidang-bidang ini, lebih mungkin mengalami keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Negara-negara berkembang yang sukses kerap bersistem politik yang stabil dan struktur pemerintahan yang efektif. Stabilitas politik mengurangi ketidakpastian dan menumbuhkan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi yang sehat memainkan peran penting. Negara-negara yang menerapkan kebijakan yang mendorong disiplin fiskal, transparansi, supremasi hukum, dan reformasi yang berorientasi pasar, cenderung menarik investasi dan mencapai kontinuitas pertumbuhan. Institusi yang kuat, termasuk kerangka hukum yang kuat, perlindungan hak milik, dan lingkungan peraturan yang efisien, sangatlah penting. Kesemuanya memberikan landasan yang stabil bagi kegiatan ekonomi dan melindungi kepentingan investor. Berinvestasi dalam pendidikan, layanan kesehatan, dan pengembangan keterampilan akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Negara-negara yang memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia cenderung bertingkat inovasi dan daya saing lebih tinggi.
Perekonomian yang melakukan diversifikasi di luar sektor tradisional dan komoditas ekspor akan lebih tahan terhadap fluktuasi pasar global. Diversifikasi mengurangi ketergantungan pada harga komoditas yang fluktuatif dan meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang. Menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan mendorong pengembangan industri dan teknologi baru. Negara-negara berkembang yang sukses acapkali mendukung startup, lembaga penelitian, dan pusat inovasi. Memastikan kohesi sosial, mengurangi kesenjangan, dan mendorong inklusivitas berkontribusi terhadap stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Mengatasi tantangan sosial dapat meningkatkan ketahanan ekonomi secara keseluruhan.

Sharma membahas sifat siklus kinerja ekonomi antar negara, dan mencatat bahwa periode pertumbuhan yang pesat kerap diikuti oleh perlambatan atau stagnasi. Selama fase pertumbuhan, perekonomian sering mengalami lonjakan investasi, baik domestik maupun asing. Investasi ini mendorong ekspansi ekonomi dengan meningkatkan kapasitas produksi. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan meningkatnya kepercayaan konsumen dan belanja. Permintaan ini mendorong pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja. Fase pertumbuhan umumnya menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan peningkatan standar hidup, seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan perekonomian membuka lebih banyak lapangan kerja. Biasanya terdapat sentimen bullish di pasar keuangan, yang menyebabkan kenaikan harga saham dan nilai aset. Keadaan ini semakin meningkatkan kepercayaan ekonomi dan investasi.
Manakala perekonomian mencapai puncaknya, perekonomian dapat mengalami overheating, yang ditandai dengan tekanan inflasi, penggelembungan aset, dan investasi berlebihan di sektor-sektor tertentu. Pertumbuhan melambat karena perekonomian mencapai kendala kapasitas, dimana sumber daya produksi seperti tenaga kerja dan modal dimanfaatkan sepenuhnya. Pemerintah dan bank sentral dapat menerapkan kebijakan menenangkan perekonomian, semisal menaikkan suku bunga atau mengurangi belanja publik.
Selama krisis, perekonomian bisa menghadapi penyusutan PDB, penurunan investasi, dan penurunan permintaan konsumen. Resesi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk guncangan eksternal, kebijakan yang keliru, atau kelemahan struktural. Perlambatan bisnis menyebabkan PHK dan tingginya tingkat pengangguran, yang selanjutnya menekan belanja konsumen dan aktivitas ekonomi. Perekonomian dengan leverage yang terlalu tinggi akan menghadapi krisis utang, dimana pinjaman berlebihan pada masa booming menyebabkan tingkat utang yang tak berkelanjutan dan ketidakstabilan keuangan.
Pemerintah dan bank sentral biasanya merespons pelemahan ekonomi dengan langkah-langkah stimulus, semisal menurunkan suku bunga, meningkatkan belanja publik, atau menerapkan reformasi struktural. Pasar keuangan menjadi stabil seiring dengan kembalinya kepercayaan investor, yang mengarah pada pembaharuan investasi dan pertumbuhan. Perekonomian sering melakukan penyesuaian selama fase pemulihan dengan mengatasi ketidakseimbangan struktural dan menyelaraskan kembali sumber daya agar penggunaannya lebih produktif.
Analisis Sharma menggarisbawahi pentingnya mengenali dan memahami siklus ini guna menerapkan kebijakan yang mendorong stabilitas dan pertumbuhan dalam jangka panjang.

Pada episode selanjutnya, kita akan memperbincangkan 'Sumber daya manusia dan alam' sebagai salah satu kunci karakteristik negara atau bangsa yang kuat, biidznillah."
Kutipan & Rujukan:
- Adam Smith, An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, 1977, University of Chicago Press
- Elhanan Helpman, The Mystery of Economic Growth, 2004, Harvard University Press
- Ruchir Sharma, The Rise and Fall of Nations: Forces of Change in the Post-Crisis World, 2016, W. W. Norton & Company