Sabtu, 06 Juli 2024

Ocehan Seruni (11)

“Petruk, Gareng dan Bagong sedang mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Gurunya meminta mereka menggunakan kata ‘beans’ dalam sebuah kalimat.
'My father grows beans,' kata Petruk.
'My mother cooks beans,' kata Gareng.
Bagong angkat bicara, 'We are all human beans.'"

“Negara atau bangsa yang kuat dapat diibaratkan pohon ek yang besar. Akarnya dalam, batangnya kokoh, dan cabang-cabang besarnya, mewujudkan stabilitas dasar, pertumbuhan dinamis, dan kesatuan menyeluruh bagi suatu bangsa agar berkembang. Sama seperti pohon ek yang memberikan naungan dan makanan bagi ekosistem disekitarnya, negara yang kuat akan memupuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, berdiri tegak dan tangguh di tengah bentang alam dunia yang terus berubah,” ucap Seruni sembari memotret Gunung Kerinci, gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara.

"Akar merepresentasikan tradisi, nilai-nilai, dan sistem pemerintahan yang tertanam sangat dalam, menghadirkan stabilitas dan menyuburkan negara. Tanahnya ibarat kekayaan warisan budaya, sejarah, dan sumber daya alam yang menopang dan mendukung pertumbuhan bangsa. Akar merupakan bagian terpenting dari pohon oak yang tak terlihat, namun berfungsi menancapkannya dengan kuat ke tanah. Dalam konteks sebuah negara, akar-akarnya mewakili stabilitas dasar yang diberikan oleh tradisi dan pusaka budaya, sistem pemerintahan dan kerangka hukum. Sama seperti akar yang menyerap unsur hara dari tanah, suatu bangsa memperoleh kekuatan dari kekayaan peninggalan budaya, sejarah, dan nilai-nilai bersama, yang memberikan rasa identitas dan kesinambungan. Akar melambangkan sistem pemerintahan efektif yang mendukung negara, sebagaimana akar menopang batang-pohon dengan menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Sistem hukum dan supremasi hukum merupakan prinsip-prinsip yang mengakar, yang menjamin keadilan dan kepatutan, menyajikan stabilitas dan kepercayaan pada lembaga-lembaganya.

Batangnya melambangkan institusi yang kuat dan pemerintahan efektif yang menyatukan bangsa, memastikan ketahanan terhadap kekuatan eksternal. Ia berdiri kokoh bertahan menghadapi badai, seperti sebuah negara yang memiliki ketahanan terhadap krisis ekonomi, kerusuhan sosial, atau ancaman dari luar. Batang pohon ek adalah pilar utamanya, yang memberikan kekuatan dan dukungan. Ia melambangkan Institusi yang kuat, ketahanan dan tatakelola. Batang pohon mewakili institusi kuat yang menjunjung tinggi hukum, ketertiban, dan tatakelola, seperti halnya batang pohon yang menopang struktur pohon. Ia seumpama ketahanan suatu negara menahan tekanan internal dan eksternal, menjamin stabilitas dan kesinambungan. Sama seperti batang pohon yang menyalurkan nutrisi ke seluruh bagian pohon, tatakelola yang baik memastikan bahwa sumber daya dan peluang, didistribusikan secara adil ke seluruh rakyat.

Cabang-cabangnya meluas keluar, menandakan ekonomi yang beragam dan berkembang, pengaruh budaya, dan diplomasi global. Setiap cabang, baik besar maupun kecil, berkontribusi terhadap pertumbuhan dan jangkauan negara secara keseluruhan, mewakili sektor-sektor seperti industri, pendidikan, dan teknologi. Cabang-cabang pohon ek menyebar keluar, melambangkan pertumbuhan dan perluasan di berbagai bidang. Cabang-cabang tersebut mewakili beragam sektor ekonomi yang menjangkau dan tumbuh, seperti halnya cabang-cabang yang membentang, menangkap sinar matahari dan sumber daya. Mereka menandakan jangkauan negara ini dalam hubungan internasional, diplomasi, dan perdagangan, menyebarkan pengaruh dan membangun koneksi di seluruh dunia. Cabang-cabangnya juga melambangkan jangkauan budaya bangsa, menyebarkan nilai-nilai dan tradisinya ke mana-mana.

Dedaunannya ibarat warga negara, yang bersemangat dan beragam, tumbuh subur di bawah naungan negara. Mereka diberi makan oleh pohon, sama seperti bagaimana suatu negara menopang rakyatnya dengan peluang ekonomi, layanan kesehatan, dan pendidikan. Daunnya banyak dan berarti, mewakili populasi negara. Banyaknya dedaunan melambangkan keberagaman warga suatu negara, yang masing-masing berkontribusi terhadap vitalitas masyarakat secara keseluruhan. Daun menjalankan fungsi penting fotosintesis, serupa dengan bagaimana layanan sosial seperti pendidikan dan layanan kesehatan menopang dan merawat penduduknya. Sebagaimana daun yang sehat menunjukkan pohon yang sehat, penduduk yang sejahtera dan terawat menandakan sebuah bangsa yang kuat.

Bunga-bunganya yang mekar merepresentasikan ide-ide inovatif, pencapaian budaya, dan kemajuan teknologi yang menjaga bangsa tetap dinamis dan berpikiran maju. Perkembangan ini menarik perhatian dan kekaguman, seperti halnya prestasi suatu negara yang menarik rasa hormat dan pengaruh internasional. Bunga yang mekar merupakan simbol ide-ide baru dan pencapaian kreatif: inovasi, pencapaian budaya, dan pembaruan. Bunga mewakili inovasi dan kreativitas bangsa, yang mengarah pada kemajuan sains, teknologi, dan seni. Ia menandakan kontribusi budaya dan intelektual yang memperkaya masyarakat dan meningkatkan reputasi bangsa secara global. Bunga yang merkar merupakan pendahulu buah, melambangkan siklus pertumbuhan, pembaruan, dan kontribusi yang berkelanjutan terhadap kemajuan rakyat.

Buah-buahnya merupakan manfaat dan penghargaan dari negara yang berpemerintahan baik dan berkembang, menyediakan nutrisi dan kekayaan bagi rakyatnya. Buah itu melambangkan hasil keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyatnya. Buah-buahan merupakan hasil pertumbuhan pohon dan melambangkan kemakmuran: manfaat ekonomi, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan. Buah-buahan melambangkan kemakmuran dan kekayaan ekonomi yang dihasilkan oleh perekonomian yang kuat dan dikelola dengan baik. Ia menandakan kesejahteraan dan manfaat yang diberikan kepada warga negara, semisal jaminan sosial, layanan kesehatan, dan pendidikan, yang menjamin kesejahteraan semua orang. Sama seperti buah-buahan yang mengandung benih guna pertumbuhan di masa depan, buah-buahan juga melambangkan praktik berkelanjutan, yang menjamin kemakmuran jangka panjang bagi generasi mendatang.

Kanopi atau naungannya memberikan keteduhan dan perlindungan, seperti halnya mekanisme pertahanan dan keamanan negara yang menjaga warganya. Ia membangun lingkungan yang stabil, dimana masyarakat dapat berkembang tanpa rasa takut. Naungan pohon ek memberikan pengayoman dan perlindungan: keamanan nasional, stabilitas sosial, dan perlindungan ekonomi. Kanopi mewakili upaya pertahanan dan keamanan suatu negara dalam melindungi warganya dari ancaman eksternal, seperti halnya kanopi pohon yang melindungi landasan hutan. Ia melambangkan stabilitas sosial dan perdamaian, yang memungkinkan masyarakat berkembang di bawah perlindungan negara. Kanopi juga mewakili stabilitas ekonomi dan perlindungan dari krisis keuangan, menyediakan lingkungan yang aman bagi pertumbuhan dan kesejahteraan.

Cabang-cabang yang terjalin melambangkan kohesi dan persatuan sosial di antara masyarakat, saling mendukung secara harmonis. Cabang-cabang menandakan kekuatan yang berasal dari keberagaman dan saling mendukung dalam bangsa. Cabang-cabang yang saling terkait melambangkan keterpaduan dan kohesi sosial bangsa: kesatuan sosial, kekuatan kolaboratif, serta keberagaman dan inklusi. Sama seperti cabang-cabang yang saling menjalin membentuk struktur yang stabil, kesatuan dan kohesi sosial memberikan kekuatan dan dukungan, memastikan masyarakat yang harmonis. Cabang-cabang yang terjalin menandakan kekuatan yang diperoleh dari kolaborasi dan saling mendukung antar kelompok sosial yang berbeda. Mereka juga mewakili integrasi komunitas yang beragam, bekerjasama mencapai tujuan bersama.

Lingkaran-lingkaran cincin di dalam batang mengisahkan perjalanan waktu, seperti sejarah kemenangan dan cobaan, pembelajaran, serta pertumbuhan bangsa. Setiap lingkaran cincin menandai babak pembangunan, ketahanan, dan memori kolektif yang membentuk identitas bangsa. Lingkaran cincin di dalam batang menandai berlalunya waktu dan melambangkan kedalaman sejarah, pertumbuhan dan perkembangan, serta memori kolektif. Lingkaran cincin tersebut mewakili kedalaman sejarah dan pengalaman bangsa, mencatat perjalanannya melintasi waktu dan pembelajaran yang didapat. Setiap lingkatan cincin menandakan satu tahun pertumbuhan, yang mencerminkan bagaimana bangsa ini tumbuh dan berkembang. Mereka melambangkan memori kolektif dan pengalaman bersama yang membentuk identitas bangsa dan menentukan arah masa depan.

Fleksibilitas pohon ek membungkuk dan tak patah saat di terpa angin kencang mencerminkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi suatu bangsa dalam menghadapi tantangan. Kemampuannya beregenerasi usai mengalami kerusakan menunjukkan kemampuan sebuah bangsa melakukan pemulihan dan pembaharuan setelah krisis. Fleksibilitas pohon ek membungkuk saat angin kencang mencerminkan kemampuan beradaptasi dan ketahanan. Kemampuan pohon membungkuk tanpa patah melambangkan kemampuan negara dalam mengelola dan pulih dari krisis, seperti kemerosotan ekonomi atau bencana alam. Ia menandakan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan keadaan, seperti bagaimana pohon menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi cuaca. Kapasitas pohon ek beregenerasi setelah mengalami kerusakan mencerminkan kemampuan negara membangun kembali dan memperbaharui, serta menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan.

Akar-akarnya yang menyebar luas melambangkan keterhubungan bangsa dengan dunia melalui perdagangan, diplomasi, dan pertukaran budaya. Sama seperti akar yang menyerap unsur hara dari tanah, suatu bangsa juga memperoleh kekuatan melalui hubungan dan kemitraan global. Akar yang tersebar luas melambangkan hubungan internasional: konektivitas global, saling mendukung dan berbagi sumber daya. Akar yang tersebar luas mewakili keterhubungan sebuah negara dengan negara lain melalui perdagangan, diplomasi, dan pertukaran budaya. Sebagaimana akar-akarnya saling mendukung di dalam tanah, kemitraan dan aliansi internasional memberikan dukungan dan stabilitas timbal-balik. Akarnya melambangkan berbagi sumber daya dan pengetahuan lintas batas, memperkaya negara dan mitra globalnya.

Menjelajahi pohon ek ini, menyoroti sifat beragam dari suatu negara atau bangsa yang kuat. Sama seperti pohon ek yang berdiri tegak dan tangguh, memperoleh kekuatan dari akarnya yang dalam dan memberikan nutrisi melalui cabang dan daunnya, negara yang kuat memperoleh kekuatannya dari fondasi yang stabil, institusi yang kuat, dan masyarakat yang bersatu dan berkembang. Negara memperluas pengaruhnya melalui jangkauan ekonomi dan budaya, menjamin well-being warganya, dan tetap mampu beradaptasi dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Melalui akar yang saling berkaitan, ia membangun hubungan internasional yang langgeng, berkontribusi terhadap komunitas global yang stabil dan sejahtera.

Negara atau bangsa yang kuat, secara khas menunjukkan kombinasi stabilitas politik, vitalitas ekonomi, kohesi sosial, kekuatan militer, dan institusi yang kuat. Di episode selanjutnya, kita coba urai satu per satu, biidznillah.”

Dan sebelum menuju episode selanjutnya, Seruni membaca puisi, 
Di pegunungan menjulang dan ngarai yang curam,
Dimana sungai mengalir deras dan elang mengancam,
Bangsa yang kuat, benteng yang tinggi,
Melewati cobaan dahsyat, bertahan ia menyeberangi.
Kutipan & Rujukan:
- Daron Acemoglu & James A. Robinson, Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty, 2012, Crown Publishers
- David S. Landes, The Wealth and Poverty of Nations: Why Some are So Rich and Some So Poor, 1998, W. W. Norton.