Sabtu, 10 Agustus 2024

Ocehan Seruni (40)

"Di alam mistis tempat bayang-bayang menari dan legenda dihidupkan, Cangik dan Limbuk baru saja keluar dari bioskop, pikiran mereka berdengung dengan energi kegagapan petualangan terbaru Deadpool dan Wolverine.
'Gile bener!' seru Cangik seraya membetulkan bandonya. 'Siapa yang tahu Wolverine bisa berdansa seperti itu?'
Limbuk, yang masih memegang kipasnya, mengangguk penuh semangat. 'Dan dinding keempat Deadpool rontok? Klasik! Andai gue bisa ngelakuin itu di kehidupan nyata.'
Saat mereka menyusuri jalan-jalan yang ramai di dunia pewayangan modern, hari itu panas, dan udara di taman penuh aroma melati yang sedang mekar. Cangik, yang jutek tapi cepet mikir, noleh ke Limbuk, yang sedang sibuk ngunyah pisang. 'Limbuk, loe pernah gak ngebayangin gimana rasanya jadi superhero?'
Limbuk, dengan mata membelalak karena penasaran, menjawab, 'Maksud loe, kek superhero dalam komik? Make jubah ama kekuatan super?' Cangik mengangguk dengan sorot mata ngadi-ngadi. 'Iyaa, tapi bukan sembarang superhero. Bayangin kalo kita jadi Lady Deadpool!' Limbuk terkikik. 'Lady Deadpool? Yang make kostum merah ama pedang? Doi bukan superhero, tapi antihero.' Limbuk berhenti sejenak, lalu menambahkan, 'Laura Kinney, X-23, tumbuh dari antihero jadi superhero.'
'Siapapun mereka," seru Cangik, 'bayangin coba: Kita berada di kota Ngastina yang ramai, berantas kejahatan dan bikin kekacauan, tapi tetap tampil memukau dalam balutan kostum merah kita.' Mata Limbuk berbinar-binar seneng. 'Dan kita bisa mendobrak tembok keempat, seperti Lady Deadpool! Kita bisa ngomong dengan penonton dan bikin mereka ketawa.'
Cangik menyeringai. 'Ya! Dan kita bisa bergerak dengan tari Kecak atau Saman mengalahkan orang-orang jahat. Bayangkan ekspresi wajah mereka saat kita mulai tampilkan Tari Gambyong yang anggun di tengah pertarungan!'
Limbuk ngakak. 'Dan daripada pake senjata, kita bisa pake kipas dan sarung sebagai senjata. Gak ada yang nyangka itu bakalan kejadian!'
'Trus dapet deh medali emas Olimpiade 2024 seperti Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah yang dipersembahkan buat kita semua,' imbuh Cangik.
Saat terus membayangkan petualangannya, seorang penjaga taman mendekat, 'Maaf yaa Mbak, tamannya mesti dibersihin!'
Saat matahari terbenam, memancarkan cahaya keemasan di atas Ngastina, Cangik menoleh ke Limbuk dan berkata, 'Loe tahu gak Limbuk, kita mungkin gak punya kekuatan super atau kostum ajaib, tapi kita punya sesuatu yang lebih baik.'
Limbuk memiringkan kepalanya, kepo. 'Apaan tuh, bestie?'
Cangik tersenyum hangat. 'Kita saling memiliki, juga keceriaan kita. Dan itu bestie, kekuatan super terbesar dari segalanya.'
Waktu seakan terhenti di tengah halimun, itulah momen introspeksi dan pencerahan, dimana seseorang beroleh wawasan mendalam tentang sifat dan takdirnya sendiri saat dua sahabat karib, Cangik dan Limbuk, melangkah pulang, mendendangkan Like a Prayer-nya Madonna, 'Life is a mystery, everyone must stand alone. I hear you call my name and it feels like home.'"

"Negara-negara yang unggul dalam teknologi dan sains sering mempengaruhi penetapan standar dan norma global di bidang ini. Mereka dapat mendorong inovasi, menetapkan standar hak kekayaan intelektual, dan memimpin dalam tantangan global semisal perubahan iklim, eksplorasi ruang angkasa, dan kesehatan masyarakat. Kemajuan teknologi mereka dapat diekspor, memunculkan ketergantungan dan memperkuat posisi global mereka," Seruni meneruskan.

"Kepemimpinan ilmiah mengacu pada dominasi negara atau organisasi dalam penelitian fundamental dan menemukan ilmu baru. Kepemimpinan ilmiah melibatkan kepemimpinan dalam bidang-bidang seperti penelitian teoritis dan eksperimental, penerbitan makalah ilmiah yang berpengaruh, dan membuat penemuan-penemuan inovatif dalam bidang-bidang semisal fisika, biologi, kimia, dan ilmu-ilmu lainnya. Kepemimpinan ilmiah kerap berkaitan dengan pemahaman fenomena alam dan perluasan batasan pengetahuan manusia. Tujuan utamanya untuk memajukan pemahaman, membuat penemuan-penemuan baru, dan berkontribusi pada badan pengetahuan global. Keberhasilannya acapkali diukur dengan pengakuan dari rekan sejawat, kutipan, dan kontribusi terhadap teori ilmiah.
Kepemimpinan ilmiah biasanya didorong oleh lembaga-lembaga penelitian, universitas, dan peneliti individu atau tim-tim ilmiah. Program-program penelitian yang didanai pemerintah dan kolaborasi internasional juga memainkan peran penting. Kepemimpinan ilmiah berkontribusi pada kemajuan jangka panjang dalam pemahaman manusia dan dapat menyebabkan perubahan paradigma dalam cara kita memandang dunia. Kepemimpinan ilmiah dapat pula memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan bagi inovasi-inovasi teknologi masa depan. Misalnya, dominasi Amerika Serikat dalam penelitian biomedis, kepemimpinan Uni Eropa dalam ilmu iklim, atau kontribusi Jepang terhadap ilmu material.

Kepemimpinan teknologi melibatkan penerapan pengetahuan ilmiah untuk membangun alat, sistem, produk, atau proses baru. Kepemimpinan teknologi berfokus pada inovasi, pengembangan, dan penerapan praktis prinsip-prinsip ilmiah dalam memecahkan masalah dunia nyata. Kepemimpinan teknologi adalah tentang mengubah penemuan ilmiah menjadi produk yang dapat dipasarkan, aplikasi industri, dan sistem canggih semisal AI, bioteknologi, dan teknologi energi terbarukan. Sasaran utamanya ialah mencapai inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan meningkatkan daya saing di pasar global. Keberhasilannya diukur berdasarkan paten, terobosan teknologi, dan kemampuan komersialisasi teknologi baru.
Kepemimpinan teknologi selalu didorong oleh perusahaan swasta, perusahaan rintisan, dan industri, dengan fokus pada R&D (Research and Development) yang menghasilkan produk dan teknologi baru. Pemerintah juga dapat berperan melalui kontrak pertahanan, program luar angkasa, dan kemitraan publik-swasta. Kepemimpinan teknologi berdampak langsung pada masyarakat melalui pemunculan industri, lapangan kerja, dan produk baru. Kepemimpinan teknologi dapat mengubah ekonomi, mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dan membentuk tren global dalam bisnis dan perilaku konsumen. Sebagai xontoh, Amerika Serikat memimpin dalam pengembangan internet, kemajuan China dalam telekomunikasi dan AI, atau kepemimpinan Jerman dalam teknik otomotif.
Sementara kepemimpinan ilmiah tentang merintis pengetahuan dan pemahaman baru, kepemimpinan teknologi adalah menerapkan pengetahuan tersebut untuk menemukan solusi praktis yang mendorong kemajuan dan mempengaruhi dinamika global. Keduanya saling bergantung, dengan kemajuan ilmiah kerap menghasilkan inovasi teknologi, dan sebaliknya.

Kemajuan teknologi dan sains mendorong inovasi, yang mengarah pada pengembangan industri, produk, dan layanan baru. Negara-negara yang memimpin di bidang ini, dapat mendominasi pasar global, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi, sehingga memperkuat posisi ekonomi mereka. Teknologi canggih dan penelitian ilmiah sering terkait langsung dengan kemampuan militer. Negara-negara yang memimpin di bidang ini dapat mengembangkan sistem pertahanan, kemampuan siber, dan perangkat unggul intelijen, yang dapat bertindak sebagai pencegah terhadap potensi ancaman dan memberi mereka keuntungan strategis dalam keamanan global.
Kepemimpinan ilmiah dan teknologi meningkatkan soft power negara dengan meningkatkan prestise dan pengaruh globalnya. Negara-negara yang menjadi pelopor dalam bidang-bidang seperti eksplorasi ruang angkasa, penelitian medis, dan teknologi hijau, sering dianggap sebagai pemimpin dalam kemajuan global, dikagumi, dan membina hubungan internasional yang positif. Negara-negara yang menjadi pemimpin dalam teknologi dan sains dapat menggunakan keahlian mereka sebagai alat dalam diplomasi. Mereka dapat membentuk aliansi internasional, berpartisipasi dalam tatakelola global pada isu-isu kritis semisal perubahan iklim, serta mempengaruhi penetapan standar dan peraturan internasional.
Inovasi teknologi dapat membentuk budaya global dengan memperkenalkan cara-cara baru dalam berkomunikasi, menghibur, dan berbagi informasi. Negara-negara yang memimpin dalam menciptakan dan mendistribusikan teknologi-teknologi ini, sering punya pengaruh yang tak proporsional terhadap budaya dan nilai-nilai global. Kepemimpinan teknologi dan ilmiah memungkinkan negara-negara mengambil peran proaktif dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, dan ketahanan pangan. Hal ini tak hanya menguntungkan masyarakat global, tapi juga meningkatkan reputasi negara sebagai pemimpin yang bertanggungjawab dan cakap.
Negara-negara terkemuka dalam bidang teknologi dan sains menarik bakat-bakat terbaik dari seluruh dunia, menciptakan siklus inovasi berkelanjutan dan semakin meningkatkan pengaruh global mereka. Kepemimpinan teknologi dan sains menyediakan landasan bagi kekuatan keseluruhan suatu negara, yang memungkinkannya membentuk norma, nilai, dan kebijakan global sekaligus mengamankan kepentingan nasionalnya.

Mengembangkan struktur yang menghasilkan informasi sains terbaik bagi para pembuat kebijakan menjadi semakin penting di dunia yang terus berubah. Kemajuan ilmiah yang dimungkinkan oleh penelitian dasar dan terapan, yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, universitas, dan organisasi nonpemerintah membuka peluang dan tantangan dengan pengaruh yang semakin besar pada keputusan kebijakan. Diplomasi dan kebijakan sains dapat mendukung sains nasional dan internasional yang kolaboratif dalam memajukan ilmu dengan pengaruh sosial di bidang-bidang semisal iklim, antariksa, kedokteran, dan lingkungan.
Pierre-Bruno Ruffini mendalami peran sains dan teknologi dalam hubungan internasional, menyoroti bagaimana kepemimpinan ilmiah berkontribusi pada pengetahuan global sementara kepemimpinan teknologi mendorong pengaruh ekonomi dan geopolitik. Ruffini membahas bagaimana negara-negara memanfaatkan kemajuan ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan kedudukan global mereka.
Negara-negara menggunakan kepemimpinan ilmiah untuk mendorong kolaborasi internasional, berpartisipasi dalam inisiatif penelitian global, dan berkontribusi pada proyek-proyek ilmiah berskala besar. Dengan memimpin atau terlibat dalam organisasi-organisasi ilmiah internasional dan konsorsium penelitian, negara-negara membangun kekuatan lunak dan meningkatkan pengaruh global mereka. Misalnya, partisipasi dalam penelitian kesehatan global atau studi perubahan iklim memposisikan sebuah negara sebagai pemain kunci dalam mengatasi tantangan global.
Prestasi ilmiah, semisal Hadiah Nobel, terobosan penelitian besar, atau kepemimpinan dalam bidang mutakhir (seperti komputasi kuantum atau genomik), mendongkrak reputasi sebuah negara. Prestise ilmiah ini diterjemahkan menjadi bentuk modal diplomatik yang dapat dimanfaatkan dalam negosiasi dan hubungan internasional.
Negara-negara yang unggul dalam teknologi sering mendominasi pasar global untuk barang dan jasa berteknologi tinggi. Kepemimpinan teknologi ini, tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, melainkan pula menghasilkan pengaruh bagi negara dalam negosiasi perdagangan dan diplomasi ekonomi. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan China menggunakan kecakapan teknologi mereka untuk menetapkan standar dan norma global, yang mempengaruhi bagaimana teknologi diadopsi dan diatur di seluruh dunia. Kepemimpinan teknologi juga memainkan peran penting dalam keamanan nasional. Kemajuan dalam kemampuan siber, teknologi pertahanan, dan eksplorasi ruang angkasa memberi negara-negara keuntungan strategis, yang memungkinkan mereka berpengaruh pada dinamika keamanan global. Keunggulan teknologi ini sering digunakan memperkuat aliansi dan menghalangi musuh.

Negara-negara memadukan keahlian ilmiah dan teknologi ke dalam proses pembuatan kebijakan mereka dalam mengatasi berbagai masalah global yang kompleks seperti perubahan iklim, keamanan energi, dan kesehatan masyarakat. Dengan mendasarkan kebijakan pada bukti ilmiah dan memanfaatkan solusi teknologi, negara-negara dapat secara efektif memimpin upaya global untuk memecahkan berbagai tantangan ini, sehingga meningkatkan pengaruh mereka di panggung internasional. Keunggulan dalam sains dan teknologi memungkinkan negara-negara mempengaruhi penetapan standar dan peraturan global. Misalnya, negara-negara yang berada di garis depan inovasi digital dapat mendorong standar global dalam keamanan siber, privasi data, atau kecerdasan buatan, yang membentuk tatakelola global atas berbagai teknologi ini.
Negara-negara menggunakan pencapaian ilmiah dan teknologi mereka memproyeksikan soft power, menarik bakat, mendorong pertukaran budaya, dan meningkatkan citra global mereka. Misalnya, inisiatif seperti beasiswa internasional untuk bidang STEM atau menyelenggarakan konferensi teknologi global dapat membangun hubungan jangka panjang dengan negara-negara lain dan membangun citra yang baik di luar negeri. Negara-negara yang memimpin dalam penelitian ilmiah dan inovasi teknologi sering menjadi yang terdepan dalam mengatasi masalah global seperti pandemi, perubahan iklim, dan ketahanan pangan. Dengan memberikan solusi bagi tantangan ini, negara-negara tak semata membantu komunitas global, melainkan meningkatkan kedudukan mereka sebagai pemimpin yang bertanggungjawab dan cakap di arena internasional.
Analisis Ruffini menggarisbawahi bahwa interaksi antara kepemimpinan ilmiah dan teknologi sangat penting bagi kemampuan negara mempengaruhi urusan global. Dengan unggul di kedua bidang tersebut, negara-negara dapat membangun strategi komprehensif yang meningkatkan kekuatan, reputasi, dan pengaruh mereka di panggung dunia.

Sharon Zukin memberikan analisis komprehensif tentang bagaimana berbagai faktor—mulai dari kebijakan pemerintah hingga sikap budaya—secara kolektif mendorong pengembangan sains dan teknologi dalam ekonomi modern. Investasi dalam R&D oleh pemerintah sangat penting. Pendanaan bagi universitas, lembaga penelitian, dan pusat inovasi mendorong penemuan ilmiah dan inovasi teknologi. Kebijakan pemerintah yang memprioritaskan sains dan teknologi, semisal insentif pajak untuk R&D, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan pembentukan kelompok inovasi atau taman sains, dapat mendorong pembangunan. Kebijakan yang menekankan pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) di semua tingkat sekolah, menciptakan tenaga kerja terampil yang mampu mendorong kemajuan teknologi dan ilmiah.
Sistem pendidikan yang kokoh, yang menekankan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan teknis merupakan hal yang mendasar. Universitas dan lembaga penelitian berkualitas tinggi sangat penting melatih ilmuwan, insinyur, dan inovator. Akses yang luas ke pendidikan tinggi, khususnya di bidang STEM, memastikan pasokan profesional terampil yang dapat berkontribusi pada pengembangan ilmiah dan teknologi.
Sektor swasta yang aktif berinvestasi dalam R&D sangatlah penting. Perusahaan yang mengutamakan inovasi dapat mendorong kemajuan teknologi dan mengomersialkan teknologi baru. Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah atau lembaga akademis dapat mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi baru.
Kultur yang menghargai inovasi, kreativitas, dan pengambilan risiko, menumbuhkan lingkungan tempat ide-ide baru dapat berkembang. Masyarakat yang menjunjung tinggi kewirausahaan dan pencapaian ilmiah cenderung mengalami kemajuan pesat. Dukungan masyarakat terhadap sains dan teknologi, termasuk pemahaman dan apresiasi publik terhadap penelitian ilmiah, dapat mempengaruhi tingkat investasi dan minat di bidang ini.
Kolaborasi dengan lembaga penelitian internasional, partisipasi dalam proyek ilmiah global, dan akses ke jaringan pengetahuan internasional, dapat meningkatkan kemampuan ilmiah dan teknologi sebuah negara secara signifikan. Turut dalam transfer teknologi, baik melalui kemitraan, investasi asing langsung, atau perjanjian lisensi, dapat membantu negara memperoleh dan mengadaptasi teknologi canggih dari negara yang lebih maju.

Lingkungan ekonomi yang stabil yang mendorong investasi dalam penelitian ilmiah jangka panjang dan inovasi teknologi sangatlah penting. Ketidakstabilan ekonomi dapat menghambat investasi di bidang-bidang ini. Ketersediaan modal ventura dan bentuk-bentuk investasi lainnya untuk perusahaan rintisan dan perusahaan inovatif mendukung komersialisasi teknologi baru.
Infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, termasuk laboratorium, fasilitas penelitian, dan internet berkecepatan tinggi, diperlukan bagi penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi. Infrastruktur digital yang kuat, termasuk akses internet yang luas dan kemampuan komputasi yang canggih, sangat penting untuk penelitian ilmiah modern dan inovasi teknologi.
Rezim kekayaan intelektual yang kuat, mendorong inovasi dengan melindungi para penemu dan memastikan mereka dapat memperoleh manfaat dari kreasi mereka. Kerangka regulasi yang mendukung inovasi, termasuk proses yang disederhanakan untuk menguji dan menyetujui teknologi baru, dapat mendorong pengembangan.
Tenaga kerja yang terlatih dan adaptif, yang mampu melakukan penelitian mutakhir dan mengembangkan teknologi baru sangatlah penting. Kebijakan dan lingkungan yang menarik dan mempertahankan bakat-bakat sains dan teknologi terbaik, termasuk dari luar negeri, dapat meningkatkan kemampuan sebuah negara secara berarti.
Kebutuhan agar tetap kompetitif dalam ekonomi global dapat mendorong negara-negara berinvestasi lebih besar dalam sains dan teknologi. Isu-isu semisal perubahan iklim, pandemi, dan keamanan energi dapat memacu negara-negara berinvestasi dalam penelitian ilmiah dan inovasi teknologi sebagai bagian dari strategi respons mereka.
Faktor-faktor ini, jika diintegrasikan dan didukung secara efektif, dapat mendorong pengembangan sains dan teknologi di sebuah negara, sehingga memposisikannya sebagai pemimpin di arena global.

Beberapa negara belakangan ini membuat kemajuan signifikan dalam kepemimpinan teknologi dan ilmiah. Secara konsisten menduduki peringkat sebagai negara paling inovatif, Swiss unggul dalam penelitian dan pengembangan, didukung oleh lembaga-lembaga yang kuat dan lingkungan peraturan yang kondusif. Dikenal karena kinerjanya yang kuat dalam kecanggihan bisnis dan sumber daya manusia, Swedia terus memimpin dalam inovasi. Rumah bagi Silicon Valley dan universitas-universitas terkenal di dunia, AS tetap menjadi pemimpin dalam investasi R&D dan kemajuan teknologi. Dengan lokasinya yang strategis dan kebijakan pro-bisnis, Singapura merupakan pusat industri berbasis pengetahuan dan inovasi. Terkenal karena kemajuannya dalam teknologi, Korea Selatan telah naik peringkat karena fokusnya yang kuat pada inovasi dan keahlian teknologi. Negara-negara ini berada di garis depan kemajuan teknologi dan ilmiah, mendorong inovasi dan menetapkan standar baru di berbagai bidang.
Kemajuan teknologi dan sains Indonesia menunjukkan tanda-tanda progres yang positif, namun ada beberapa tantangan dan area yang perlu ditingkatkan. Sistem penelitian Indonesia digambarkan terfragmentasi, yang menyebabkan inefisiensi dan kurangnya koherensi dalam upaya penelitian. Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertujuan mengatasi hal ini, tetapi ada kekhawatiran tentang campur tangan politik dan sentralisasi kekuasaan. Bisnis di Indonesia hanya berkontribusi sebagian kecil terhadap pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) dibandingkan dengan negara-negara tetangga semisal Singapura dan Malaysia. Ini telah menjadi hambatan berarti dalam memajukan inovasi teknologi. Posisi strategis Indonesia di sektor-sektor seperti manufaktur baterai dan energi bersih telah menarik investasi asing yang signifikan. Namun, hal ini juga menyebabkan persaingan geopolitik, khususnya dengan negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang yang bersaing mendominasi sektor-sektor ini. Meskipun ada upaya meningkatkan sumber daya manusia dan kemampuan nasional dalam sains dan teknologi, lebih banyak yang perlu dilakukan untuk memelihara bakat lokal dan memastikan bahwa inovasi secara langsung bermanfaat bagi masyarakat lokal.

Pada perbincangan selanjutnya, kita akan membahas dengan singkat pengaruh ekonomi, biidznillah."
Kutipan & Rujukan:
- Pierre-Bruno Ruffini, Science and Technology Diplomacy: A Focus on the Roles of Governments and Others, 2018, Momentum Press
- Sharon Zukin, The Innovation Complex: Cities, Tech, and the New Economy, 2020, Oxford University Press